Search
Kamis 19 September 2024
  • :
  • :

Diduga Ada 185 Juta Pengguna Ponsel Indonesia Tersadap Australia dan AS

MAJALAH ICT – Jakarta. Industri telekomunikasi Indonesia kembali dibuat geger dengan informasi terbaru bocoran dari mantan kontraktor National Security Agency (NSA), Edward Snowden, yang mengungkap bahwa memang benar penyadapan terhadap Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan para menteri dilakukan Australia yang berkolaborasi dengan Amerika Serikat (AS). Bahkan secara gamblang, disebutkan bahwa Telkomsel dan Indosat merupakan pintu masuk untuk menyadap para petinggi Indonesia tersebut.

Media New York Times  yang kemudian dikutip media Australia seperti Sydney Morning Herald, menginformasikan bahwa berdasarkan dokumen NSA tahun 2012, Australian Signals Directorate (ASD), lembaga intelijen di Negeri Kanguru, telah mengakses data dalam jumlah besar dari Indosat, untuk menyadap komunikasi pelanggan operator selular itu, termasuk komunikasi para pejabat di sejumlah kementerian di Indonesia. Dokumen lain yang diperoleh menunjukkan, pada tahun 2013, ASD mendapatkan hampir 1,8 juta kunci enskripsi induk yang digunakan operator selular Telkomsel untuk melindungi percakapan pribadi dari pelanggannya. Intelijen Australia juga membongkar semua enskripsi yang dilakukan Telkomsel.

Jika diketahui enkripsi dan bisa masuk ke sistem, ini artinya bukan hanya petinggi RI saja yang berpotensi untuk disadap, namun juga seluruh data percakapan pengguna kedua oeprator tersebut. Perlu diketahui, Telkomsel hingga akhir 2013 memiliki pengguna sekitar 131 juta, sementara Indosat disebutkan sekitar 54 juta pengguna. Dengan demikian, dari kedua operator tersebut, ada sekitar 185 juta pengguna ponsel yang saat ini dalam potensi sudah dan akan disadap. Setidaknya, 77% pengguna ponsel saat ini dalam posisi tidak aman karena privasi pribadi bisa saja suatau waktu dibuka dan disebar ke publik, terutama sekali memang para petinggi pemerintahan.