MAJALAH ICT – Jakarta. Diisukan akan ditarik dari sistem operasi Android per 1 Desember mendatang, ternyata BlackBerry malah mengeluarkan update software untuk BlackBerry Messenger (BBM), yang akan membuat BBM di sistem operasi lain lebih bertenaga dan menarik.
Adapun update yang dilakukan adalah menambahkan dukungan memungkinkan pengguna BBM untuk melakukan penapisan (filtering) dari alamat kontak yang bagi beberapa pengguna membutuhkan konsumsi baterai yang besar. BlackBerry mengatakan persoalan pengguna iPhone yang melaporkan kontak menghilang dari apalikasi BBM. Pengguna BBM untuk platform di luar BlackBerry kini dapat juga membagi PIN mereka dengan dikembangkannya opsi share PIN.
Soal isu ditariknya BBM, beredar belakangan ini terutama lewat media sosial dan broadcast BBM. "Bagi pengguna Android puas2in bbm an karena tangal 1 Desember 2013 applikasi bbm akan dihapuskan dan tidak bisa dipergunakan di android karena BlackBerry sudah memutuskan tidak akan menjual applikasinya di Samsung dan sudah mengganti rugi sebesar Rp.2,8T," demikian informasi yang beredar.
Ketika hal itu ditanyakan pada pihak BlackBerry dijawab bahwa kabar tersebut hanyalah kabar burung semata alias hoax. "Itu hoax yang sengaja disebarkan. Tak ada pengumumannya sama sekali dari kami," bantah PR Manager BlackBerry Indonesia Yolanda Nainggolan.
Untuk itu, Yolanda mengharap agar pengguna BlackBerry tidak mempercayai isu tersebut. Sebab, katanya, banyak kicauan atau twit yang memberikan menyertakan link tertentu namun ketika di klik isinya berbeda dengan informasi yang dimaksudkan, dan bukan mengenai BBM yang akan ditarik dari Android.
Sebagaimana diketahui, BlackBerry telah membuka aplikasi BlackBerry Messenger (BBM) menjadi aplikasi terbuka dan dapat digunakan lintas platfiorm seperti iOS dan Android. Dan ternyata, peminat aplikasi membludak. Hanya dalam 24 jam, peminat yang mengunduh BBM mencapai angka 10 juta.
Demikian pernyataan resmi yang dikeluarkan BlackBerry yang dulu dikenal dengan Research in Motion ini. Namun sayangnya, 10 juta itu tidak berarti sekarang ada 10 juta ponsel atau tablet yang sudah mengirimkan dan menerima pesan melalui BBM, karena begitu banyak yang masih menunggu aktivasi email sebelum dapat menggunakan layanan BBM ini. Begitu juga dengan layanan BBM video, voice maupun channel yang belum tersedia di BBM lintas platform ini. Karena ada 10 juta yang diklaim BlackBerry meminati BBM ini untuk dapat digunakan di ponsel berbasis Android dan iOS, BlackBerry pun membuat aturan, first come first serve, siapa yang pertama datang atau mendaftar, maka dia yang akan dilayani duluan.
Aturan ini diterapkan BlackBerry karena basis dari pendaftaran adalah email. Jadi, setelah pengguna mengunduh aplikasi dari BBM.com dari ponsel berbasis Android atau iOS, dan kemudian meng-install nya, pengguna diminta mendaftar dengan mengirimkan email. Pendaftaran dengan email inilah yang akan antri. MAka dikatakan BlackBerry, siapa yang daftar duluan, maka akan dilayani duluan.
Dalam kesempatan peluncuran BBM secara resmi ini, BlackBerry juga mengucapkan terima kasih atas peluncuran ini dan mengharapkan penggunanya yang selama ini menanti-nanti BBM lintas platform ini gembira. "Thanks all for your excitement. We’re moving through the lineup on a first-come, first-served basis," tulis BlackBerry dalam akun Twitter @bbm.