MAJALAH ICT – Jakarta. Presiden Joko Widodo mengunjungki kantor Google di Mountain View, California. Jokowi ditemui langsung CEO Google Sundar Pichai. Berbeda ketika pendiri Google Sergey Brin menemui Menteir Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan CEO operator Telekomunikasi dimana Sergey hanya menggunakan celana pendek, Sundar Pichai menemui Jokowi dan rombongan dengan baju Batik.
Dalam pertemuan, Google menjanjikan akan mengadakan pelatihan pengembangan keterampilan melalui perguruan tinggi secara online dan melalui kelompok belajar di seluruh Indonesia. Upaya ini dilakukan untuk mendukung pengembang dalam penggunaan Google Play yang berpotensi untuk menjangkau lebih dari 1 miliar orang di seluruh penjuru dunia.
"Dalam empat tahun ke depan, Google akan menjalin hubungan kerja sama yang erat dengan mitra di seluruh Indonesia melalui tiga upaya utama untuk mencapai jumlah 100 ribu," demikian disampaikan Google dalam pernyataan tertulisnya.
Adapun upaya yang akan dilakukan Google, meliputi Google akan bermitra dengan perguruan tinggi untuk menjangkau mahasiswa ilmu komputer di tahun terakhir mereka dan menerapkan kurikulum selama satu semester mengenai cara mengembangkan aplikasi Android yang berkualitas tinggi. Kemudian, Google juga menerjemahkan semua kursus Udacity terpenting ke Bahasa Indonesia untuk menjangkau siapa pun yang ingin mewujudkan ide membuat aplikasi. Kursus ini diajar oleh instruktur ahli dari tim Developer Relations Google dan dapat diakses gratis dari mana saja di perangkat apa saja. Serta, Google akan memperpanjang sesi komunitas studi kami yang telah sukses, dikenal dengan nama Indonesia Android Academy.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengapresiasi Google yang telah membantu untuk menjejak terjadinya pencurian ikan di laut secara ilegal atau illegal fishing.
"Terima kasih Google, yang telah membantu Indonesia memerangi penangkapan ikan secara ielagl di perairan Indonesia," kata Jokowi. Jokowi juga meminta agar Google menyediakan pelatihan dan pendidikan mengenai teknologi informasi untuk memperkuat ekonomi digital Indonesia, khususnya untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).