MAJALAH ICT – Jakarta. Kepolisian RI masih menyelediki kasus hilangnya 250 dinamit seberat 50 kg. Berkenaan itu pula pihak Kepolisian berharap masalah ini tidak dibesar-besarkan sehingga membuat masyarakat panik. Selain itu, Kepolisian juga berharap masyarakat tenang.
Seperti dikatakan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, media tidak membesar-besarkan hilangnya dinamit apalagi dikaitkan dengan ancaman terhadap Presiden SBY. "Jangan buat masyarakat panik, kita berusaha mencari," katanya. Ditambahkan Rikwanto, dinamit tersebut memang merupakan barang berbahaya, dan bukan tidak mungkin bisa digunakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Namun begitu, Rikwanto meminta masyarakat tidak panik dan tetap beraktifitas seperti biasa. Ia juga meminta masyarakat membantu pihak kepolisian dengan melaporkan jika melihat keberadaan dinamit.
Berbeda dengan media yang ramai memberitakan hal hilangnya dua kardus dinamit ini, masyarakat malah tidak menampakan kepanikan. Bahkan, kalau dilihat isu ini di media sosial seperti Twitter tidak ada status berarti dari warga Twitterland Indonesia yang menghebohkan atau menggambarkan kepanikan. Status media-media memang banyak mengangkat hal ini, tapi tidak pribadi-pribadi. Sehingga, himbauan agar masyarakat tenang dengan kehilangan dinamit, memang terjadi dan mungkin tidak perlu dihimbau lagi.