MAJALAH ICT – Jakarta. Setelah masuk dalam dua besar, Direktur RRI Rosarita Niken Widiastuti atau biasa dipanggil Niken, mencuat namanya dan menjadi calon kuat Menteri Komunikasi dan Informatika Periode 2014-2019. Niken dikabarkan berhasil lolos dari evaluasi KPK atas calon-calon Menteri yang dimintakan pendapatnya mengenai ‘kebersihan’ calon yang akan dipilih Presiden Joko Widodo.
Masuknya Niken memang tidak terprediksi sebelumnya. Pasalnya, sebelumnya disebut-sebut bahwa claon kuat Menkominfo adalah Rudiantara. Nama lelaki yang malang-melintang di industri telekomunikasi serta sempat menjadi Direksi PT PLN dan PT Semen Gresik ini sudah mulai dibahas serius sejak September lalu. Sementara Niken, memang membayangi posisi Rudiantara.
Direktur Utama RRI ini dinilai cukup berhasil membawa RRI bertahan dan kembali bangkit seperti sekarang. Niken disebut-sebut juga sanggung melawan tekanan, seperti saat RRI ikutan dalam quick count Pilpres beberapa waktu lalu. Meskipun dituding adanya serangan fajar terhadap RRI karena memenangkan pasangan Jokowi-JK, namun Niken tetap tenang sampai akhirnya, hasil penghitungan suara KPU menegaskan bahwa hasil quick count yang dilakukan RRI valid dan dapat dipertangungjawabkan.
Masuknya nama Niken, sempat disuarakan relawan Jokowi-JK yang juga pengamat politik, Boni Hargens. Boni menilai sosok Presiden Asia Pacific Institute For Broadcasting Development (AIBD) tidak diragukan lagi. Memiliki gagasan, terobosan yang bagus, latarnya belakang Jurnalis, dan berintegritas maka Niken dianggap sangat layak menggantikan Tifatul Sembiring. "Kalau saya adalah Pak Jokowi, saya akan angkat Bu Niken jadi Menteri," katanya.
Siapa yang akhirnya dipilih Jokowi untuk menjadi pembantunya mengurusi Komunikasi dan Informatika, masih menunggu pengumuman resminya pasca pelantikan Jokowi-JK hari ini (20/10/2014). Bukan tidak mungkin juga akan muncul nama-nama lain karena pemilihan Menteri merupakan hak prerogatif Presiden.