MAJALAH ICT – Jakarta. Schneider Electric™, pemimpin global dalam transformasi digital untuk pengelolaan energi dan otomasi, hari ini menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN, Fabien Penone, serta Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, Kementerian Perindustrian RI, Solehan, ke smart factory Schneider Electric Cikarang. Kunjungan ini menjadi tonggak penting dalam rencana ekspansi lima tahun Schneider Electric Cikarang yang berlangsung dari 2024 hingga 2029. Sebagai salah satu pusat manufaktur utama Schneider Electric di Asia, pabrik Schneider Electric Cikarang berada di garis depan dalam komitmen perusahaan untuk memperkuat inovasi dan keberlanjutan industri, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Sebagai smart factory unggulan Schneider Electric di Indonesia, Schneider Electric Cikarang memegang peran strategis dalam rantai pasokan regional dan ekspor global perusahaan. Pada 2025, pabrik ini merampungkan perluasan seluas 3.200 meter persegi untuk menjawab lonjakan permintaan dari pasar domestik maupun internasional, terutama di sektor pusat data, utilitas listrik, minyak & gas, serta pertambangan. Perluasan ini meningkatkan kapasitas produksi panel tegangan rendah (LV) hingga 200% dan memperkuat skalabilitas operasional. Schneider Electric berkomitmen untuk terus mengembangkan fasilitas ini secara bertahap hingga 2029 guna mendukung pertumbuhan jangka panjang, dengan target penyerapan tenaga kerja hingga 1.500 orang dan dampak positif terhadap lebih dari 400.000 individu, termasuk karyawan, mitra, dan vendor. Saat ini, hampir 100% karyawan di Schneider Electric Cikarang merupakan orang Indonesia.
Sebagai pusat produksi Made in Indonesia, Schneider Electric di Cikarang memproduksi switchgear tegangan rendah dan menengah (Low and Medium Voltage Switchgear) dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 40%, serta 82% bahan dan komponen Outside-Group dipasok dari mitra dalam negeri. Hal ini menegaskan komitmen perusahaan dalam memperkuat rantai pasokan nasional. Hampir setengah dari total produksi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, sementara sisanya diekspor ke pasar-pasar utama seperti Vietnam, Malaysia, Korea Selatan, Australia, dan Singapura. Dalam perluasan pabrik terbaru, Schneider Electric Cikarang akan terus memproduksi beberapa solusi andalannya, seperti switchgear Pure Air SM AirSet yang baru, switchgear digital pertama MCSet, dan semua switchgear Tegangan Rendah Schneider Electric yang canggih.
Solehan, Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, Kementerian Perindustrian RI, menyatakan, “Ekspansi pabrik Schneider Electric Cikarang merupakan kontribusi nyata dalam memperkuat ketahanan industri nasional dan mempercepat transformasi sektor manufaktur di Indonesia. Perluasan pabrik ini tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja berkualitas bagi tenaga kerja Indonesia, tetapi juga memperkuat rantai pasok dalam negeri serta mendorong pengembangan manufaktur berteknologi tinggi. Dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang signifikan dan kapasitas ekspor yang kompetitif, Schneider Electric membuktikan bahwa produk ‘Made in Indonesia’ mampu bersaing di pasar global. Pemerintah mendukung penuh kemitraan strategis seperti ini sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berdampak nyata.”
Fabien Penone, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN mengatakan, “Prancis dan Indonesia terus memperkuat kemitraan ekonomi bilateral, sebagaimana disepakati oleh Presiden Emmanuel Macron dan Presiden Prabowo Subianto pada 28 Mei 2025. Banyak perusahaan Prancis berpartisipasi dalam mendukung pengembangan sektor industri dan teknologi Indonesia. Di antara perusahaan tersebut, Schneider Electric menonjol sebagai pemimpin industri asal Prancis yang telah menunjukkan komitmen jangka panjangnya terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Perluasan smart factory Schneider Electric di Cikarang menjadi simbol nyata kolaborasi strategis antara kedua negara. Investasi ini bukan hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja berkualitas serta mendorong transformasi energi dan industri di Tanah Air. Fasilitas ini sepenuhnya didukung oleh sumber energi ramah lingkungan dan mengintegrasikan teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI), membuktikan bahwa inovasi industri dapat sejalan dengan komitmen terhadap keberlanjutan iklim. Pemerintah Prancis mendukung penuh pertumbuhan Schneider Electric di Indonesia dan berharap keberhasilan ini akan menjadi inspirasi bagi lebih banyak perusahaan Prancis untuk turut berkontribusi dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang berkelanjutan dan digital.”
Martin Setiawan, President Director Schneider Electric Indonesia & Timor-Leste, menambahkan, “Kami menyambut baik kehadiran Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN Fabien Penone, serta Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, Kementerian Perindustrian RI, Bapak Solehan, sebagai bentuk dukungan atas upaya Schneider Electric dalam membangun kolaborasi yang strategis dan menciptakan dampak positif bagi masa depan industri di Indonesia.”
Ia menambahkan “Ekspansi smart factory kami di Cikarang merupakan cerminan dari komitmen jangka panjang Schneider Electric untuk mendukung agenda transformasi dan ketahanan industri nasional. Inisiatif ini juga mencerminkan semangat bersama Indonesia dan Prancis dalam mendorong inovasi dan mengakselerasi teknologi hijau. Kehadiran Schneider Electric di Indonesia bukan sekadar investasi industri, melainkan bagian dari misi bersama untuk membangun ekosistem yang tangguh, berdaya saing global, dan siap menghadapi masa depan melalui pemanfaatan teknologi digital dan energi bersih.”
Schneider Electric Cikarang merupakan salah satu smart factory milik Schneider Electric, yang merepresentasikan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan inovasi. Pabrik ini menerapkan teknologi EcoStruxure™, sistem panel surya atap, otomasi berbasis kecerdasan buatan (AI), serta digital Factory Acceptance Testing (FAT) untuk mengoptimalkan efisiensi operasional dan meminimalisir dampak lingkungan. Panel surya atap sendiri mampu mengurangi emisi CO2 hingga 181 ton per tahun. Sejak 2023, pabrik ini telah beroperasi sepenuhnya menggunakan energi hijau—23% dari tenaga surya dan 77% dari tenaga hidro. Melengkapi upaya ini, peta jalan keberlanjutan pabrik ini juga mencakup retrofit pencahayaan LED, inisiatif efisiensi penggunaan air, pengelolaan limbah, serta target operasional dengan pengurangan emisi pada tahun 2025.