MAJALAH ICT – Jakarta. Mark Zuckerberg dikabarkan telah bertemu dengan CEO Xiaomi Lei Jun untuk membahas potensi investasi dalam pembuatan ponsel Cina dengan perputaran dana 1,1 miliar dolar AS tersebut. Adapun angka investasi yang disebut-sebut, akan mencapai 45 miliar dolar AS atau sekitar Rp. 562,5 triliun.
Meski demikian, sedang dieprtimbangkan implikasi politik dari investasi tersebut. Pasalnya, Facebook dilarang keberadaannya di Tiongkok sejak 2009 lalu. Salah satu sumber yang dekat dengan informasi ini mengatakan, dua perusahaan ini dalam posisi saling membutuhkan. "Facebook ingin masuk ke China, dan Xiaomi tertarik untuk memperluas luar, sehingga mereka berdua menyadari pentingnya bekerja sama."
Setelah membuat smartphone pertama pada tahun 2011, Xiaomi telah memperlihatkan pertumbuhan yang fenomenal ponsel asli Cina, bahkan sekarang Xiaomi masuk sebagai pembuat smartphone terbesar ketiga di dunia. CEO Lei baru-baru ini mengatakan, "Dalam lima atau 10 tahun, kita memiliki kesempatan untuk menjadi perusahaan smartphone nomor satu di dunia." Ini artinya, Xiaomi harus mengalahkan Apple dan pemimpin pasar saat ini, Samsung.
Meskipun berita investasi Facebook tidak diragukan, namun banyak yang mempertanyakan dan menilai investasi yang akan ditanam tidak sebesar yang digembar-gemborkan. Meski juga bukan mustahil karena saat ini, Facebook sedang ingin-inginnya masuk ke bisnis ponsel cerdas, dan Xiaomi juga bukan merupakan perusahaan yang dapat hanya dipandang sebelah mata saat ini.