MAJALAH ICT – Jakarta. Facebook telah memberi indikasi jelas tentang realitas virtual atau virtual reality (VR) dalam media sosial. Selama hari kedua konferensi F8 di San Francisco, perusahaan raksasa internet ini menunjukkan bagaimana Oculus Rift dapat digunakan untuk memungkinkan pengguna bersidang di ruang virtual, melompat ke foto 360 derajat dan bahkan berbagi selfie VR.
Bukan rahasia bahwa Facebook memiliki rencana sendiri untuk virtual reality. Setelah mengakuisisi Oculus VR pada tahun 2014, perusahaan telah mengeksplorasi bagaimana bisa menerapkan teknologi di wilayah keahlian sendiri, yaitu media sosial.
Dari ajang F8, CTO Facebook Mike Schroepfer menunjukkan buah dari upaya perusahaan dengan apa yang Facebook namakan "VR sosial". Setelah yakin pada headset Oculus Rift, Schroepfer bertemu dengan manajer produk Michael Booth – yang juga mengenakan headset 30 mil jauhnya di kantor pusat Facebook, dalam test bed perusahaan.
Di dalam ruang tersebut, keduanya dapat berinteraksi satu sama lain dan melompat di dalam foto 360 derajat, menunjukkan bagaimana pengguna media sosial nanti mungkin bisa hampir mengunjungi kota-kota terkenal di dunia atau tempat lainnya dimana kita mungking tidak bisa pergi ke tempat tersebut. Dalam demonstrasi yang dilakukan, Schroepfer dan Booth mengambil tongkat selfie virtual reality dan mengambil foto diri mereka berdiri di Westminster maya, hasilnya seperti yang diambil di dalam VR foto tersebut.
"Ini hanyalah awal dari eksplorasi ke dalam bagaimana orang dapat terhubung dan berbagi menggunakan teknologi VR hari ini," kata Booth. "Ada banyak lagi yang akan datang dari tim saya dan tim Daniel James yang terus mendorong, bekerja erat bersama Oculus dan tim lain di Facebook, seperti mengembangkan VR menjadi sebuah platform komputasi yang semakin penting.