MAJALAH ICT – Jakarta. Gonjang-ganjing isu penyadapan yang melibatkan raksasa teknologi informasi di Amerika serikat, kian terang. Facebook akhirnya membuka diri bahwa pihaknya menyerahkan ribuan data pengguna kepada pemerintah Amerika Serikat.
Menurut Facebook, pemerintah Amerika memang sering meminta sejumlah informasi. Menuurt Mashable.com, dikabarkan antara Juni hingga Desember 2012, badan pemerintah Amerika telah mengajukan 9 ribu hingga 10 ribu permintaan data pengguna Facebook. Dalam permintaan tersebut, setidaknya pemerintah mencari 18 ribu hingga 19 ribu akun pengguna namun hanya sejumlah tersebut yang diajukan secara resmi. Kini Facebook memiliki lebih dari 1,1 miliar pengguna aktif bulanan.
Langkah untuk berbagi informasi ini datang dalam menanggapi laporan di Guardian dan Washington Post bahwa Facebook, bersama dengan delapan perusahaan teknologi besar lainnya, telah menyediakan akses pada National Security Agency melalui sebuah program yang disebut "PRISM."
Selain facebook, beberapa penyedia platform seperti Google, Twitter termasuk BlackBerry belum mau membuka diri. Google pernah dengan tegas mengatakan tidak akan pernah mau berbagi data, sama juga dengan apa yang dikatakan Facebook sebelum pengakuannya. BlackBerry juga disinyalir membuka data mengingat konflik BlackBerry di beberapa negara di Timur Tengah ternyata melibatkan Menteri Luar Negeri AS saat itu, Hillary Clinton, untuk dikirim bernegosiasi.