MAJALAH ICT – Jakarta. CEO Facebook Mark Zuckerberg menguraikan rencana untuk meluncurkan layanan pembayaran di beberapa negara pada 2019. Saat ini sedang menguji coba pembayaran seluler di WhatsApp di India.
Facebook tampak juga siap untuk ekspansi signifikan dari timnya di Inggris dan Irlandia, setelah dilaporkan memilih untuk mengembangkan layanan pembayaran WhatsApp baru di negara-negara tersebut. Raksasa media sosial itu diperkirakan akan merekrut sekitar 100 orang di London dan Dublin untuk mengembangkan platform pembayaran, menumbuhkan tenaga kerjanya di pasar hingga seperempat, Financial Times (FT) melaporkan. Ini dilaporkan akan menunjuk insinyur perangkat lunak di London dan staf operasi di London.
WhatsApp memiliki sekitar 400 karyawan, dengan India, Brasil, Indonesia, dan Meksiko merupakan pasar yang paling populer. Perusahaan mengatakan kepada surat kabar itu bahwa mereka memilih untuk mengembangkan produk pembayarannya di dan sekitar Inggris karena menarik tenaga kerja multikultural dari negara-negara di mana WhatsApp populer.
Tenaga kerjanya yang diperluas akan dikenai biaya untuk membangun fungsi pembayaran dan produk yang berfokus pada keamanan dan spam di aplikasi. Perusahaan melakukan langkah rekrutmen awal pada akhir 2018, ketika insinyur WhatsApp mengunjungi London.
Langkah Facebook ini perlu diantisipiasi. Menurut Pengamat Ekonomi dan Bisnis Digital Heru Sutadi, dengan basis pelanggan cukup banyak, Facebook akan menjadi pemain yang sangat perlu diperhitungan di bidang pembayaran elektronik. Dan jika masuk Indonesia, bukan tak mungkin Facebook akan begitu mendominasi pasar e-payment. “Bank dan fintech lokal perlu mengantisipasi dan mewaspadai. Kehadiran Facebook ini bisa mendisrupsi pasar yang selama ini terbentuk. Jika tidak diwaspadai dan diantisipasi, bukan tak mungkin pembayaran elektronik Facebook akan mendominasi dan mematikan pemain lokal khususnya fintech yang baru tumbuh,” ingat Heru yang juga Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute ini.