MAJALAH ICT – Jakarta. Federal Bureau of Investigation (FBI) telah memperingatkan perusahaan-perusahaan di negara nya akan serangan cyber canggih dengan bantuan perangkat lunak berbahaya, setelah Sony Pictures mengalami serangan hacker yang parah pekan lalu.
Dalam peringatan "flash" rahasia, sebagaimana dilansir Reuters, FBI menyampaikan teknis dari perangkat lunak yang digunakan dalam serangan cyber, dan meminta perusahaan untuk menghubungi FBI jika perusahaan-perusahaan tersebut mengidentifikasi kasus serupa di situs mereka.
FBI mengatakan malware dapat menimpa semua data pada hard drive dan mencegah sistem dari booting up.
"Perubahan data akan membuat sangat sulit dan mahal, jika tidak mustahil, untuk memulihkannya data tersebut menggunakan metode forensik standar," kutip Reuters.
Meski laporan tidak menyebutkan Sony, pakar keamanan cyber mengatakan kepada Reuters bahwa deskripsi FBI dari perangkat lunak berbahaya tampaknya mirip dengan salah satu yang menyerang Sony, dan secara geopolitik ini telah menjadi alasan utama untuk memulai serangan cyber.
"Hal ini berkorelasi dengan informasi tentang berapa banyak dari kita dalam industri keamanan yang telah dilacak," kata salah satu ahli yang mengkaji dokumen. "Informasi ini terlihat persis seperti serangan ke Sony."
Sebagaimana diketahui, pekan lalu, sistem komputer unit film dan TV studio Sony Corp di-hack, dan sedikitnya lima film baru sekarang itu sedang dibagi secara online dan ilegal. Para hacker mengaku telah memperoleh semua data internal perusahaan termasuk rahasia-rahasia, dan memperingatkan bahwa mereka akan merilis data kepada dunia, jika tuntutan tidak ditentukan tidak dipenuhi.
Menanggapi, Sony Pictures telah mempekerjakan Mandiant Unit forensik FireEye Inc untuk membersihkan serangan cyber. FBI secara terpisah menyelidiki kejahatan.