MAJALAH ICT – Jakarta. Di penghujung 2013, layanan Broadband Wireless dari Internux berubah wajah dari penggunaan teknologi WiMax di 2,3 GHz menjadi 4G dengan teknologi long term evolution (LTE). Produk yang diberi nama Bolt, menjaid produk pertama yang menandakan adopsi 4G LTE di Indonesia. Pengumuman hadirnya Bolt dilakukan pada malam Natal melalui akun Twitter Bolt, @BOLTSUPER4G.
"Holiday Surprise From Bolt! Commercial launch resmi dilaksanakan Detik ini. Feel the speed Now!” tulis akun resmi BOLT super 4G LTE ini. Ini artinya, pengguna yang sempat menunggu dan tertahan, meski sudah sempat membeli USB modem atau router, namun aktivasi belum bisa dilakukan. Dan dengan dibukanya pengguna untuk aktivasi, maka layanan ini telah dapat digunakan pengguna.
Sebagaimana diketahui, Internux yang dulu mendapat izin BWA Wimax di 2,3 GHz di Zone wilayah Banten dan Jabodetabek, resmi mengganti teknologi dengan LTE. Chief Technology Officer Internux Devid Gubiani saat itu mengatakan, jaringan 4G LTE Internux menggunakan frekuensi 2,3 GHz dengan menerapkan teknologi time division duplex long term evolution (TDD LTE). Di frekuensi tersebut, Internux menggunakan lebar pita 15 GHz untuk menggelar 4G LTE. Jaringan 4G LTE Internux mencakup kawasan Jabodetabek. "Tahap awal ini kami menggunakan 1.500 menara BTS untuk menyediakan 4G LTE di Jabodetabek," kata Devid.
Produk Internux diberi nama Bolt yang menawarkan kecepatan akses internet hingga 75 Mbps. Internux menargetkan Bolt akan makin berkembang dimana di awal ditargetkan akan dapat menjaring 10 juta pengguna di Jabodetabek dan di 2015 sudah akan ada 3.500 menara BTS untuk meningkatkan kualitas layanan.
Untuk komersialisasi jaringan 4G LTE ini, Internux telah menggelontorkan dana investasi senilai 550 juta dollar AS atau sekitar Rp 6 triliun, untuk menyewa menara BTS dan perangkat operasional lainnya.
Layanan Paket prabayar Internux hanya Rp 25.000 mendapatkan kuota 8 GB, sementara untuk perangkat mobile wi-fi 4G seharga Rp 274.000. Sehingga, dengan Rp. 300 an ribuan pengguna sudah mendapatkan layanan 4G super cepat. Jika kuota internet habis, pengguna dapat melakukan isi pulsa di toko atau peretail yang telah bermitra dengan Internux. Meski kemudian, Internux di 2014 ini kemudian mengubah skema tarif tersebut.
Telkomsel Menyusul
Hampir setahun kemudian, giliran Telkomsel menghadirkan teknologi 4G LTE. Meski sebelumnya, XL dan Indosat telah juga melakukan uji coba. Namun proses Uji Laik Operasi yang dilakukan Telkomsel lebih dulu, sehingga anak usaha Telkom ini berhak mendapatkan ijin komersial lebih dulu.
Telkomsel menjadi operator ke-2 di Indonesia yang menggunakan teknologi terbaru ini untuk dapat diakses penggunaanya. Peresmian adopsi 4G LTE Telkomsel dilakukan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara pada 8 Desember lalu.
Disampaikan Direktur Utama Telkomsel Alex J. Sinaga, layanan 4G LTE semakin mengukuhkan keinginan Telkomsel menjadi perusahaan digital. Alex pun berharap agar layanan ini makin memperkaya pengalaman digital para pelanggan Telkomsel.
Untuk peluncuran 4G LTE yang dilakukan Telkomsel, jika Internux mengelar 4G LTE di 2,3 GHz, Telkomsel menggunakan frekuensi 900 MHz. "4G LTE kami ada di frekuensi 900MHz dengan lebar 5MHz dan kecepatan hingga 36Mbps," ujar Alex. "Untuk tahap awal, Telkomsel menggelar lebih dari 200 BTS 4G dan layanannya bisa dinikmati di 200-an titik lokasi dengan trafik data tinggi di Jakarta dan Bali," lanjut Alex. Alex pun berkomtimen bahwa Telkomsel akan terus berusaha memperkuat ekosistem 4G LTE.
Untuk pengimplementasian jaringan 4G, Telkomsel menggandeng sejumlah vendor smartphone seperti Samsung, LG, Sony, HTC, Huawei, dan Nokia. Sementara untuk wilayah yang dijangkau oleh jaringan 4G LTE Telkomsel hanya Jakarta dan Bali. Wilayah lain akan menyusul kemudian.
Bagi pelanggan Telkomsel yang ingin mencoba 4G LTE harus menggunakan perangkat mobile yang kompatibel dengan jaringan tersebut. Selain itu, pengguna juga harus menggunakan SIM card baru berkapasitas lebih besar. SIM Card Telkomsel lama dapat ditukarkan dengan SIM CARD 4G LTE (uSIM) di GraPARI Telkomsel untuk wilayah yang sudah siap dengan layanan 4G LTE.
XL dan Indosat Pun Komersialkan 4G
Tak mau kalah dengan pemain nomor satu, operator nomor dua PT XL Axiata dan Indosat juga telah meluncurkan layanan internet cepat berteknologi 4G. XL memulai layanan dari luar Jakarta, yaitu Bogor, kemudian ada juga Medan dan Yogyakarta. sementara Indosat, hanya di seputar Jakarta, ‘baru’ dari ujung Monas hingga Dukuh Atas saja.
Menurut Rahmadi Mulyohartono, Senior GM Network Planning XL, pemberian layanan di Bogor, Medan dan Yogyakarta karena pihaknya ingin mengubah cara pengalaman berinternet pelanggan di daerah lain di luar Jakarta.
"Kita pilih tiga kota ini karena pengguna smartphone 4G LTE-nya sudah cukup banyak dan penggunaan layanan datanya terbilang besar. Di Jakarta kita juga sudah siap untuk menggelar layanan 4G ini, tapi kita lebih memilih untuk menyediakannya di luar Jakarta dulu sekalian mengedukasi masyarakat yang ada di daerah supaya lebih akrab dengan internet cepat," ungkapnya.
Penggunaan rentang frekuensi 900 MHz ini, katanya, dikarenakan rentang ini sudah mendapat restu dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk digunakan mengadopsi teknologi apapun yang dalam bahasanya Kementerian dikatakan teknologi netral. "Kita pakai frekuensi 900 Mhz karena ini yang sudah mendapat lisensi teknologi netral dari pemerintah yang memungkinkan penyediaan layanan 4G LTE," katanya.
Menurut Rahmadi, pihaknya optimis akan memberikan kualitas terbaik bagi penggunanya dibanding operator 4G yang sudah memberikan layanan. Hal itu, jelas Rahmadi, karena XL sudah mempersiapkan peluncuran layanan 4G LTE sejak lama. Selain itu, penggunaan frekuensi yang dialokasikan untuk 4G juga lebih lebar, 7,5 MHz dimana operator Telkomsel sebelumnya hanya menggunakan frekuensi 5 MHz.
"XL sudah menyiapkan penggunaan frekuensi yang ada untuk menggelar layanan 4G LTE bagi pelanggan agar bisa menghadirkan pengalaman terbaik," ujarnya. Meski demikian, lanjut Rahmadi, XL berharap frekuensi 1.800 MHz juga bisa dibuka untuk LTE sehingga penggunaan frekuensi untuk internet berkecepatan tinggi ini bisa lebih optimal.
Indosat sendiri, tepat di ulang tahunnya yang ke-47 Indosat pada tanggal 20 November lalu, anak perusahaan Ooredoo di Indonesia juga memperkenalkan jaringan LTE tercepat di Indonesia, "Super 4G-LTE", dengan kecepatan hingga 185 Mbps. Hal ini sekaligus menandai selesainya proses Modernisasi Jaringan di 23 kota di seluruh Indonesia dan menjadikan jaringan Indosat siap untuk "Super 4G-LTE".
"Dengan bangga, kami persembahkan jaringan LTE tercepat di Indonesia. Hal ini memungkinkan pelanggan kami untuk menikmati teknologi terkini di industri, yang memberikan kecepatan tertinggi dan stabil untuk layanan data yang menjadikan segala aktifitas komunikasi semakin mudah, cepat dan nyaman. Indosat berkomitmen untuk menjadi yang terdepan dalam berinovasi dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia," demikian disampaikan President Director & CEO Indosat Alexander Rusli.
Jika sesuai rencana, maka Bolt Internux berteknologi 4G TDD-LTE akan dikepung oleh 4G FDD-LTE Telkomsel, XL dan Indosat. Sehingga, belum sampai setahun, persaingan pemberian layanan internet cepat sudah akan memasuki kompetisi yang ketat.
10 Fenomena ICT Indonesia 2014 lainnya:
1. Selamat Tinggal CDMA, Selamat Jalan Flexi
2. Kasus IM2 Ingkrah, Semua ISP Ilegal?
3. Slot Orbit Indosat Dirampas, BRI akan Luncurkan Satelit
5. Harapan Besar pada Menkominfo Rudiantara
6. Maju Mundur Registrasi Pengguna Kartu PraBayar
7. TV Digital Dibuka, TV Analog Masih Jalan Terus
8. Media Sosial, Kampanye Hitam dan TrioMacan2000
9. Petinggi Facebook, Twitter dan Path Datangi Jakarta
10.Pasar masih Legit, Ramai-Ramai Bisnis E-Commerce