MAJALAH ICT – Jakarta. Ratusan ribu pengguna dari forum terkait erat dengan Brazzers, situs dewasa populer, telah terpapar dalam pembocoran data terkait dengan username dan password oleh hacker.
Kebocoran, yang diungkapkan oleh situs pemberitahuan pelanggaran disebut vigilante.pw, terdapat 790.724 catatan email secara total, bersama nama pengguna forum dan bahkan password. Seperti pelanggaran sebelumnya di website GTAGaming dan Epic Games, kesalahan kebocoran data dialamatkan pada kelemahan keamanan dalam software forum-bangunan yang disebut vBulletin.
Dataset penuh diverifikasi sebagian oleh peneliti cybersecurity Australia Troy Hunt dan pertama kali dilaporkan oleh Vice Motherboard. Berburu mengelola layanan penting yang disebut Have I Been Pwned yang memungkinkan pengguna untuk memeriksa apakah mereka terkena dampak kebocoran.
Forum, saat aktif dan digunakan, memungkinkan pengguna untuk chatting tentang film porno yang ditempatkan di jaringan Brazzers dan membahas baik klip dan aktor dan aktris mereka.
Matt Stevens, manajer hubungan umum di Brazzers, mengatakan, "Ini cocok dengan insiden yang terjadi pada tahun 2012 dimana Brazzersforum kami yang dikelola oleh pihak ketiga, akun pengguna yang dibagi antara Brazzers dan Brazzersforum, yang diciptakan untuk kenyamanan pengguna."
"Itu mengakibatkan sebagian kecil dari akun pengguna kami terkena dan kami mengambil langkah-langkah perbaikan pada hari-hari setelah insiden ini untuk melindungi pengguna kami. Perhatikan bahwa data yang diberikan mengandung banyak duplikat dan rekening non-fungsional. Kami melarang semua account non-aktif dalam daftar dalam kasus tersebut menggunakan kembali username dan password di masa depan. "
Menurut pengamat cybersecurity Graham Cluley, hacking situs porno meningkatkan pertaruhan ketika datang ke konsekuensi dunia nyata dari kebocoran data. "Beredar di internet sekarang adalah alamat email, username dan password dari 800-an ribu penggemar pornografi online," tulisnya dalam posting blog. "Itu tambang emas bagi spammer yang ingin mempromosikan layanan dewasa lainnya atau juga jadi upaya untuk mendapatkan uang melalui ancaman pemerasan.