MAJALAH ICT – Jakarta. Kawasan Marunda nantinya tidak hanya dikenal dengan Masjid Al alam dan rumah peninggal si Pitung saja, namun juga akan menjadi basis pembuatan ponsel-ponsel dunia. Hal itu setelah hari ini didapat kepastian bahwa Foxconn, produsen ponsel yang baru melakukan perjanjian dengan Blackberry untuk membuat BB murah, akan membangun pabrik di kawasan Jakarta Utara tersebut.
Kepastian itu setelah Chairman Foxconn Terry Gou menandatangni Letter of Intens (LoI) dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Untuk membangun pabrik di Jakarta, Jokowi berjanji akan memfasilitasi Foxconn mulai dari perizinan hingga menyediakan lahan untuk Foxconn. "Dalam kesepakatannya, kita akan membantu dalam bidang infrastruktur, perizinan, menyiapkan lahan yang dibutuhkan. Total dibutuhkan lahan 200 hektar, namun awal 20 hektar di Kawasan Berikat Nusantara, Marunda," ungkap Jokowi.
Penandatangan LoI ini memperterang rencana Foxconn yang sebelumnya, selama dua tahun masih sebatas wacana saja. Rencana investasi Foxconn bangun pabrik sempat tidak menentu, meski sudah sering digembar-gemborkan bahwa awal tahun in Foxconn siap beroperasi. Pabrik gadget asal Taiwan ini dipastikan membangun pabrik di Indonesia dan menggelontorkan investasi sebesar 5-10 miliar Dolar AS untuk jangka waktu hingga 10 tahun ke depan. Komitmen investasi itu pernah disampaikan langsung Chief Executive Officer (CEO) Foxconn Terry Gou kepada Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
"CEO Foxconn Terry Gou datang dan berbicara bersama saya dan Pak Gita. Pada prinsipnya, Terry Gou menyatakan sudah berunding dengan partnernya. Dia juga berbicara terkait fasilitas yang diminta,” kata Hidayat. ditambahkan Hidayat, rencananya mulai tahun depan Foxconn akan membangun pabrik yang dilengkapi laboratorium di Indonesia.
Hanya saja, ada kendala aturan yang masih menghambat Foxconn. "Foxconn meminta keterlibatan langsung pemerintah. Kami telah membangun laboratorium untuk Foxconn agar dapat melakukan risetnya. Di Tiongkok, Foxconn mendapatkan fasilitas itu. Saya rasa dalam dua atau tiga bulan ini akan selesai. Jadi, awal tahun depan sudah pas, dia pasti bangun," jelas Hidayat.
Di dalam negeri, Foxconn akan bermitra dengan Erajaya Swasembada. Selain Erajaya, Foxconn juga akan bermitra dengan A2Z Technology serta perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan pengembang di Kawasan Industri Jababeka. Erajaya dengan Eraphone-nya menguasai 30% pasar pangsa dalam negeri, dengan 400 gerai ritel dan 25 ribu jaringan distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Menurut Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian, C Triharso, Foxconn menjanjikan akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, di mana rantai pasok untuk pasar ASEAN akan berpusat di Indonesia. "Janjinya bukan main. Waktu pertama kali datang mereka bilang akan menciptakan lapangan kerja besar hingga puluhan ribu orang. Waktu itu mereka juga bilang mau angkat 1.000 orang di kirim ke Taiwan untuk dididik bikin ponsel," ungkap Triharso.