MAJALAH ICT – Jakarta. Produsen perangkat elektronik Sharp asal Jepang masih mempertimbangkan penawaran 5,5 miliar dolar AS dari fabrikan ponsel, Foxconn. Apalagi, ada penawaran lain dari Innovation Network Corp of Jepang (INCJ).
Menurut CEO Sharp Kozo Takahashi, dua penawaran tersebut dinilai tidak sama. "Kami akan mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk memeriksa tawaran Foxconn," katanya. Namun di sisi lain, kepada Wall Street Journal, Takahasi menyampaikan juga akan tetap melanjutkan diskusi dengan INCJ. "Dua penawaran tidak sama, meskipun Sharp akan melanjutkan diskusi dengan INK," tambahnya.
Disebutkan, INCJ menawarkan kurang dari setengah dari apa yang Taiwan Foxconn telah tawarkan. Meski begitu, Sharp akan condong ke INCJ karena teknologi layar yang akan tetap berada di tangan Jepang. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan tentang kesediaan negara tersebut untuk membuka diri terhadap kepemilikan asing, seperti yang Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, promosikan.
Foxconn sendiri melalui Terry Gou menjanjikan tidak akan mengurangi atau melakukan PHK atas karyawan Sharp. Takahashi mengatakan potensi sinergi dan skala Foxconn merupakan faktor yang menarik. Ditambahkannya, produksi, penjualan dan operasi Sharp akan mendapat manfaat dari kesepakatan tersebut. Foxconn sendiri juga merasa tidak akan mundur dari rencananya mengambil Sharp. Bahkan Foxconn berhasrat membentuk aliansi dengan Jepang Display, produsen utama lainnya di negara itu dari panel display smartphone. Jika kesepakatan dengan Foxconn dibuat, itu akan menjadi salah satu "investasi besar oleh perusahaan asing di Jepang."
Sharp memulai pembicaraan dengan perusahaan-perusahaan lain menyusul menurunnya permintaan akan produk Sharp khususnya di Cina. Dan bagi Foxconn, ini juga bukan pertama kalinya mereka membuat tawaran untuk perusahaan Jepang. Di 2012, Foxconn mencoba untuk mendapatkan saham di Sharp, namun gagal.