MAJALAH ICT – Jakarta. Proses migrasi AXIS yang harus pindah dari blok 2 dan 3 ke blok paling ujung kanan 11 dan 12 membuat layanan AXIS terganggu. Pada tahap proses pra-migrasi dilakukan, jaringan Axis mengalami interferensi yang membahayakan di blok 11 dan 12 yang terjadi di wilayah Bali, Lombok, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Imbas dari interferensi tersebut berdampak pada terjadinya penurunan kualitas layanan yang signifikan.
Menurut Michael McPhail, Chief Technology Officer Axis, Axis telah melaporkan interferensi berbahaya yang ditemukenali di wilayah-wilayah tersebut, namun hingga hari ini masih belum mendapatkan solusi menyeluruh dari instansi-instansi terkait. Langkah yang dilakukan Axis ini sesuai dengan prosedur yang disebutkan dalam Peraturan Menteri mengenai koordinasi antara UMTS dan PCS 1900 yang ditempati Smart Telecom.
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pelanggan kami di wilayah terdampak atas ketidaknyamanan yang terjadi, hal ini benar-benar di luar kendali kami. Tim teknis kami terus berusaha untuk mengatasi penurunan kualitas layanan yang terjadi dan saat ini sedang melakukan final assessment dari dampak yang ditimbulkan. Kami memperkirakan lebih dari 50% BTS 3G di Bali, Lombok, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta terkena dampak interferensi yang berbahaya tersebut. Saat ini kami sedang bekerja sama dengan lembaga pemerintahan untuk mengatasi permasalahan ini,” kata McPhail.
Namun begitu, kata McPhail, Axis berkomitmen untuk menyediakan layanan yang berkualitas bagi pelanggan dan pada saat yang sama akan berupaya untuk selalu mematuhi segala peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia, serta terus mendukung semua program pemerintah dalam mengembangkan industri telekomunikasi serta membangun iklim kompetisi yang sehat.