MAJALAH ICT – Jakarta. Gagal untuk masuk ke Arab Saudi dengan skema MVNO (mobile virtual network operator), PT Telekomunikasi Indonesia tetap akan mencari alternatif lain untuk bisa masuk dan berbisnis telekomunikasi di negara yang jumlah TKI cukup banyak, dan jutaan orang Indonesia setiap tahunnya ke sana untuk Umrah maupun Haji.
Menurut Operation Vice President Public Relations Telkom Arif Prabowo, berbeda negara tentu saja akan berbeda strategi yang digunakan untuk upaya ekspansi bisnis. Hal ini diakui Telkom yang akhirnya memtuskan untuk tidak mengikuti tender lisensi Mobile Virtual Network Operator (MVNO) di Arab Saudi.
"Pada awalnya Telkom memang berencana untuk masuk menjadi penyelenggara MVNO di Arab Saudi. Namun setelah dilakukan kajian lebih mendalam, kami memutuskan untuk menggunakan alternatif lain guna melayani WNI yang ada di sana melalui pendekatan business to business, seperti melalui kerjasama Co-Branding dengan operator seluler di Arab Saudi,” jelas Arif.
Ada beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi keputusan Telkom untuk tidak mengikuti tender lisensi MVNO Arab Saudi seperti kewajiban operasi MVNO di seluruh wilayah Arab Saudi, termasuk memiliki pusat layanan di area-area tersebut, layanan MVNO yang tidak diperbolehkan untuk etnis atau warga tertentu, biaya investasi dan operasional MVNO hingga ketidakpastian keberlangsungan layanan MVNO di Arab Saudi yang masih beresiko tinggi untuk direalisasikan.
"Ada beberapa aspek untuk bisnis MVNO di Arab Saudi yang kami lihat kurang sesuai dengan rencana Telkom yang akan memfokuskan layanan komunikasi kepada WNI yang menetap di Arab Saudi,” tambah Arif.
Hingga saat ini Telkom berupaya mencari alternatif cara yang lebih efektif dan efisien dalam ekspansi bisnis di Arab Saudi. Arif menambahkan, Telkom berencana masuk ke pasar Arab Saudi melalui kerjasama dengan operator lokal. Cara ini juga ditempuh oleh beberapa negara yang memiliki cakupan komunikasi yang besar di Arab Saudi, seperti operator Globe dari Filipina.
"Saat ini Telkom sedang berdiskusi dengan beberapa operator yang nantinya akan digandeng untuk bekerjasama dalam menyediakan layanan komunikasi di Arab Saudi. Kami berharap, Telkom dapat mulai beroperasi sebelum akhir tahun 2013,” ungkap Arif.
Dalam menjalankan strategi ekspansi internasionalnya Telkom berpegang pada prinsip "business follow the people” dan "business follow the money”. Telkom menggunakan sterategi business follow the peopledan siap hadir di Arab Saudi untuk menyediakan layanan komunikasi bagi WNI. Hal ini menjadi salah satu wujud dalam memberikan yang terbaik bagi bangsa demi meningkatkan harkat dan martabat bangsa di dunia internasional