MAJALAH ICT – Jakarta. Samsung mengharapkan untuk mendapat 3 milyar dolar AS atau 3,5 triliun Won keuntungan untuk dua kuartal ke depan, menyusul keputusan untuk menghentikan Galaxy Note 7 atas masalah keamanan. Perusahaan awal pekan ini menurunkan proyeksi laba Q3 nya sekitar 2,3 milyar dolar, dan prospek Q4-2016 dan Q1-2017, yang berarti perusahaan akan mengalami kerugian total 5,3 miliar dolar AS.
Samsung telah memutuskan untuk menghentikan produksi smartphone setelah konsumen melaporkan masalah overheating di perangkat Galaxy Note 7. Dalam sebuah pernyataan, Samsung diperkirakan akan mengalami dampak negatif pada pertengahan rentang sebesar 2 triliun Won untuk Q4-2016, dan sekitar 1 triliun Won untuk kuartal pertama 2017.
"Perusahaan merilis perkiraan ini untuk menginformasikan pasar tentang dampak dari penghentian Galaxy Note 7," katanya. "Ke depan, Samsung Electronics berencana untuk menormalkan bisnis mobile dengan memperluas penjualan model andalannya seperti Galaxy S7 Edge dan Galaxy S7."
Perusahaan itu mengatakan juga akan fokus pada peningkatan keamanan produk bagi konsumen, "dengan membuat perubahan yang signifikan untuk proses jaminan mutu".
Samsung menarik kembali sekitar 2,5 juta smartphone Note 7 pada bulan September, setelah laporan bahwa ponsel yang terbakar dan overheating. Kemudian mulai menggantikan perangkat dua minggu kemudian, namun laporan serupa muncul, yang menunjukkan masalah belum terpecahkan.
Awal pekan ini, kepada semua mitra ritel untuk Samsung mengumumkan menghentikan penjualan dan bertukar perangkat, dan mendesak semua konsumen untuk menonaktifkan ponsel.
