Search
Selasa 14 Januari 2025
  • :
  • :

Gara-Gara Masalah Paten, Xiaomi pun Dilarang Beredar di India

MAJALAH ICT – Jakarta. Tiap negara punya kedaulatan untuk menentukan apa yang bisa digunakan, diakses dan dinikmati masyarakatnya terhadap perkembangan aplikasi maupun produk teknologi informasi. Termasuk soal ponsel. Dan ini yang dilakukan India, dimana negara itu melarang peredaran ponsel yang disebut sebagai iPhone-nya China, Xiaomi. Xiaomi telah dilarang untuk diimpor dan diperjualbelikan di India.

Penghentian ini seralah pengadilan New Delhi memberikan Ericsson perintah ex parte terhadap Xiaomi setelah gagal untuk menanggapi permintaan untuk royalti. Paten yang dimaksud adalah apa yang dikenal sebagai paten penting standar dimana Ericsson memiliki lisensi untuk semua produsen berbasis reasonable and non-discriminatory (FRAND). Keputusan Pengadilan Tinggi Dehli pertama kali dilaporkan oleh spicy IP yang menunjukkan bahwa para pejabat di India telah diarahkan untuk mengunjungi kantor Xiaomi untuk memastikan perintah tersebut dipatuhi.

Ericsson mengatakan bahwa penggunaan Xiaomi tentang paten di smartphone perusahaan itu "tidak adil". Seperti dikatakannya pada  mengatakan Tech Crunch, "Ini tidak adil dimana Xiaomi untuk mendapatkan keuntungan dari investasi yang besar dari penelitian dan pengembangan kami tanpa membayar biaya lisensi yang wajar untuk teknologi kami. Setelah lebih dari 3 tahun usaha membahas mengenai masalah lisensi dengan itikad baik, untuk produk yang sesuai dengan GSM, EDGE, dan UMTS/standar WCDMA, Xiaomi terus menolak untuk merespon dengan cara apapun, mengenai lisensi hak atas kekayaan intelektual Ericsson. Sebagai upaya terakhir, Ericsson harus mengambil tindakan hukum."

Tidak jelas itu perintah tersebut berlaku terhadap beberapa atau semua ponsel Xiaomi yang dijual di India. Yang jelas, perusahaan Tiongkok ini menjual Mi3, Redmi dan Redmi Note phablet di negara yang memiliki Taj Mahal tersebut.

Sementara Xiaomi, nampaknya santai menanggapi persoalan ini. Xiaomi mengaku belum mendengar hasil keputusan pengadilan India, namun tetapi terbuka untuk memulai pembicaraan dengan Ericsson untuk mengatasi masalah tersebut. "Kami belum menerima surat resmi dari Pengadilan Tinggi New Delhi. Namun, tim hukum kami sedang mengevaluasi situasi berdasarkan informasi yang kita miliki. India adalah pasar yang sangat penting bagi Xiaomi dan kami akan segera merespon sesuai kebutuhan dan sesuai penuh dengan India hukum. Selain itu, kami terbuka untuk bekerja sama dengan Ericsson untuk menyelesaikan masalah ini secara damai," kata petinggi Xiaomi.