MAJALAH ICT – Jakarta. Google sedang menjalankan proyek rahasia tentang teknologi akses internet masa depan. Setelah akan menggelar balon internet, kemudian juga pembangunan serat optik, Google dikabarkan sedang dalam pengembangan proyek koneksi akses internet melalui pesawat udara tanpa awak atau drone.
Proyek rahasia penggunaan drone untuk ases data internet dengan teknologi 5G ini diberinama Skybender. Saat ini, Google sedang melakukan serangkaian uji coba untuk menggunakan gelombang frekuensi yang dapat memancarkan gelombang transmisi 40 kali lebih cepat dari gelombang jaringan 4G berteknologi LTE yang sekarang ini sedang ramai dkembangkan di banyak negara. Teknologi mengarah ke 5G ini , akan menjadi teknologi akses internet berkcepatan tinggi.
Profesor Jacques Rudell mengatakan, keuntungan besar yang bisa didapat dari teknologi ini, dimana transmisi Millimitre akan dapat memasuki spectrum baru, dimana saat ini gelombang spectrum smartphone sudah saling tumpang tindih sehingga kurang sempurna. "Kendala dari gelombang millimeter adalah tidak dapat jauh menjangkau layaknya sinyal smartphone yang biasa kita pakai sekarang ini, sehingga Google berencana memantulkan sinyal kencang ini lewat Drone yang beroperasi di atas langit," katanya.
Proyek Skybender dari Google yang baru dimulai saat ini menggunakan 2 pesawat. Selain menggunakan drone bertenaga surya, satu pesawat unik lagi digunakan yaitu pesawat OPA (Optionally Piloted Aircraft) yang berarti pesawat ini dapat dikendalikan oleh pilot cukup melalui remote. Meski Google mencoba mengembangkan akses internet lewat drone, sesungguhya DARPA yang juga merupakan penemu cikal bakal internet telah leboh dulu mengembangkan internet dengan teknologi hampir sama, untuk militer dapat mengakses internet meski di daerah terpencil.