MAJALAH ICT – Jakarta. Presiden Barack Obama mengumpulkan para CEO dari industri teknologi informasi (TI) di Amerika Serikat. CEO yang hadir di antaranya adalah dari Facebook, Google, Netflix dan lain-lain. Mereka membahas keprihatinan soal pemantauan NSA yang mengundang kemarahan para pelaku industri TI. Setelah bertemu Obama, para CEO nampaknya pasrah dengan apa yang dilakukan pemerintah AS.
Sebelumnya, CEO Facebook, Mark Zuckerberg, di laman pribadinya mengutuk praktik mata-mata oleh pemerintahan Obama. Facebook kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa Zuckerberg menelepon langsung kepada Obama soal keprihatinannya atas praktik NSA. Sementara Google juga meningkatkan kemampuan enkripsi pada layanan e-mail mereka. Layanan ini dibuat untuk mempersulit lembaga semacam NSA meretas pesan di antara para pengguna layanan tersebut.
Namun setelah bertemu dengan Obama, para CEO diam seribu bahasa. Sebaliknya, Obama meyakinkan para CEO tersebut bahwa pemerintahannya berkomitmen melindungi privasi individu. "Presiden menegaskan kembali komitmen pemerintahannya untuk mengambil langkah-langkah yang dapat memberikan keyakinan yang lebih besar kepada orang-orang bahwa hak-hak mereka dilindungi sambil menjaga obyek vital yang membuat kita aman," kata Gedung Putih.
Masalah penyadapan mengemuka setelah mantan kontraktor NSA, Edward Snowden, mengungkap bahwa NSA melalukan program program mata-mata, termasuk menyadap pembicaraan telepon dan data internet. Dan sasarannya diantaranya adalah Google dan Facebook. Pengguna Facebook sendiri juga menjadi berkurang akibat isu tersebut.