MAJALAH ICT – Jakarta. Kasus antara Google dan Daniel Hegglin, seorang pengusaha Inggris yang ingin ribuan link ke website yang salah dengan mengatakan dia seorang pembunuh, untuk dihapus dari hasil mesin pencari Google, telah mendapat penetapan di Pengadilan Tinggi di London.
Hegglin, yang kini tinggal di Hong Kong, mengatakan bahwa situs itu merupakan bagian dari kampanye online yang berbahaya terhadapnya dengan salah menyebutkan bahwa dirinya pembunuh, pedofil dan anggota Ku Klux Klan. "Penyelesaian meliputi upaya yang signifikan agar Google menghapus bahan yang kasar dari situs Google-host dan dari hasil pencarian," kata Pengacara Hegglin, Hugh Tomlinson QC, sebagaimana dilansir International Business Times. "Hegglin sekarang akan mengkonsentrasikan energinya pada orang yang bertanggung jawab terhadap kampanye negatif tersebut ke pengadilan."
Sementara itu, Perwakilan Google Anthony Putih QC mengatakan, "Google menyediakan layanan pencarian bagi jutaan orang dan tidak dapat bertanggung jawab terhadap konten internet tersebut. Namun begitu, Google akan terus menerapkan prosedur yang telah dikembangkan untuk membantu penghapusan konten yang melanggar hukum lokal yang berlaku."
Hegglin menyadari adanya situs yang negatif pada dirinya pada tahun 2011, dan ingin Google untuk menghentikan situs yang muncul dalam hasil ketika mencari namanya. Google telah meminta Hegglin untuk menyediakan dengan daftar link web yang bermasalah. Diperkirakan ada 3.600 situs yang mengandung konten yang kasar dan tidak benar tentang dia. Dan tentunya, jika Hegglin harus memberikan daftar situs yang negtif akan menjadi mahal, memakan waktu dan tidak efektif.
Pada saat publikasi, pencarian Google untuk ‘Daniel Hegglin’ mengembalikan link ke halaman Facebook yang sekarang telah dihapus dengan menyebut "Mengerikan Bajingan Pidana Daniel Hegglin …". Anehnya, meskipun halaman telah dihapus oleh Facebook, judulnya masih ditampilkan di bagian atas halaman hasil pencarian Google.