MAJALAH ICT – Jakarta. Alphabet, perusahaan induk dari Google, dituduh mencuri ide di balik Proyek Loon, jaringan nirkabel-data berbasis balon dari sebuah perusahaan AS yang bernama Space Data Corporation (SDC).
Proyek Loon adalah jaringan balon yang mengapung di stratosfer angkasa, dilengkapi dengan antena broadband untuk membantu memberikan akses internet kepada orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan dan terpencil di seluruh dunia. Ini diluncurkan pada 2013 oleh Google X Lab, divisi teknologi eksperimental dari Google. Indonesia sendiri sudaatakan akan menggunakan balon internet Google dengan disepakatinya kerja sama Google dengan Telkomsel, Indosat dan XL Axiata.
SDC adalah sebuah perusahaan teknologi nirkabel berbasis di Chandler, Arizona. Perusahaan tersebut mengklaim bahwa teknologi untuk jaringan balon Wi-Fi telah dikembangkan oleh merka lebih dari satu dekade lalu dan dipatenkan, yang kemudian digunakan dalam dua produk utama perusahaan, yaitu SkySat dan platform SkySite, yang saat ini digunakan oleh Korps Marinir AS, serta untuk menyediakan penerbangan murah suara dan komunikasi data di lokasi pedesaan.
Dalam gugatan yang diajukan ke Pengadilan Negeri untuk Distrik California Utara di San Jose, SDC menjelaskan bagaimana Google tertarik membeli perusahaan, sejauh bahwa lebih dari 10 perwakilan dari Google telah bertemu dengan perusahaan pada tahun 2007 dan 2008 untuk membahas potensi kemitraan.
Namun, Google memutuskan untuk tidak berkolaborasi dengan SDC atau mengakuisisi perusahaan karena pendiri dan CEO SDC Jerry Knoblach mengatakan kepada Wall Street Journal tentang potensi akuisisi pada tahun 2008, dan sebagai gantinya mulai mengembangkan jaringan balon sendiri pada tahun 2011, yang secara resmi diumumkan pada tahun 2013 sebagai proyek Loon.
SDC mengatakan bahwa pengumpulan data di stratosfer telah menghabiskan ratusan ribu jam terbang terbang berbagai platform balon. Untuk itu, itu diberikan izin oleh Departemen Pertahanan AS untuk menangani informasi rahasia seperti data yang dikumpulkan dan dianggap rahasia negara, serta perusahaan harus memastikan bahwa data yang eksklusif dan teknologi tetap rahasia.
SDC menyatakan bahwa Google mencuri teknologi dimana rincian rahasia dari teknologi yang dipatenkan dibagikan selama pertemuan di bawah perjanjian non-disclosure (NDA) dan perusahaan mengatakan bahkan memiliki bukti fotografi menampilkan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin melihat prototipe untuk balon.
Dokumen pengadilan menyatakan bahwa Project Loon telah melanggar hak cipta di US Patent 6628941, "konstelasi Airborne platform komunikasi dan metode" dan US Patent 7801522 yang masing-masing dipatenkan pada tahun 1999 dan 2010.