MAJALAH ICT – Jakarta. Google meresmikan layanan MVNO hari ini dan mengenakan pengguna biaya penggunaan data daripada pelanggan untuk jumlah data yang mereka gunakan, daripada menjual data, demikian dilansir The Wall Street Journal (WSJ).
Tidak ada konfirmasi resmi untuk operator jaringan menjual kapasitas grosir untuk Google, namun laporan media sebelumnya menyebutkan operator tersebut adalah T-Mobile dan Sprint. T-Mobile sudah menawarkan pelanggan cara untuk menghindari membayar untuk data yang tidak mereka gunakan melalui Stash. AT & T menawarkan sesuatu yang mirip, meskipun tawaran itu tidak begitu murah. AT & T Data hanya untuk bulan berikutnya, daripada maksimum layanan 12 bulan yang tersedia dengan data Stash.
Bagaimana layanan Google MVNO akan tersedia luas pada saat peluncuran, tidak diketahui dengan jelas pada tahap ini, meskipun Sundar Pichai, wakil presiden senior Google, yang juga mengepalai divisi Android mesin pencari raksasa, menegaskan di tahun ini Mobile World Congress (MWC) ybahwa layanan akan berskala kecil dan tidak dimaksudkan untuk bersaing dengan operator nasional.
Memang, menurut sumber-sumber yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh WSJ, layanan akan dibatasi untuk ponsel Nexus 6 terbaru, dan tidak bekerja dengan perangkat Android lainnya, termasuk model Nexus lama. Pichai menekankan bahwa MVNO akan berkaitan dengan inovasi, dan mengembangkan produk serta layanan baru yang operator jaringan mungkin tertarik untuk mengadopsi.
"Kami bekerja sama dengan mitra operator ini, sehingga mereka tahu apa yang kita lakukan," katanya. "Tujuan kami adalah untuk mendorong serangkaian inovasi yang kami pikir ekosistem harus mengadopsi, dan mudah-mudahan akan mendapatkan sambutan jika mitra operator kami pikir mereka cukup baik."
