MAJALAH ICT – Jakarta. Kepolisian Republik Indonesia punya cara tersendiri untuk mensosialisasikan perlawanan terhadap paham radikalisme. Cara yang dibilang unik ini adalah dengan pembuatan games, yang mengajak masyarakat sadar akan bahaya terorisme. Games itu sendiri diberi nama "Tumpas Teroris’.
Dijelaskan adiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan di Mabes Polri, games Tumpas Teroris merupakan permainan arcade ringan yang berisi pesan moral kepada penggunanya ikut menumpas teroris yang meresahkan dengan ketapel dan batu.
"Game ini dibuat Mas Aji Pratama, programmer, yang dulu menciptakan stop melawan asap. Ini untuk kampanye anti terorisme. Terorisme bisa diantisipasi sedini mungkin melalui game yang banyak digemari anak muda," ungkap Anton.
Ditambahkannya, lewat games ini memungkinkan penggunanya melihat berita terkini seputar terorisme dan pelaporan saat ada tindak terorisme. "Aplikasi dan game-nya mudah dan tidak membuat handphone lambat dan bisa di download dengan mudah," katanya. Aplikasi ini sudah tersedia di Google Play, Amazon Store untuk Android dan juga untuk Blackberry 10.
Sayang games ini baru diunduh sekitar 39 orang. Salah satu yang memberikan review adalah Fadli Mohammad. Dalam review-nya, fadli menulis, "Buruk Sekali! Institusi Kepolisian seharusnya tidak mengeluarkan apps seperti ini. Ini adalah contoh cara yg salah untuk memerangi terorisme. Game ini tidak akan membuat orang menjadi berpikir lebih jauh apa penyebab terorisme sesungguhnya. Yg ada hanya mengumbar budaya kekerasan."