MAJALAH ICT – Jakarta. Dukungan Microsoft untuk Windows XP dan Office 2003 akan berakhir pada hari ini, 8 April 2014. Ini artinya, Microsoft menghentikan dukungan extended support, 12 tahun sejak sistem operasi tua itu pertama kali diluncurkan pada 2001 silam. Dengan dihentikannya dukungan tersebut, Windows XP tak akan menerima update keamanan lagi dari Microsoft. Keamanan komputer-komputer yang menggunakan sistem operasi itu pun akan menjadi rentan. Mulanya, Microsoft berencana mengakhiri dukungan terhadap Windows XP pada April 2009 lalu. Namun, karena adopsi Windows XP di dunia masih sangat tinggi, Microsoft pun memperpanjang dukungan secara global, meskipun hanya mendapat dukungan terbatas.
Pihak Microsoft sendiri menghimbau ribuan usaha kecil dan menengah (UKM) di seluruh kawasan Asia Pasifik untuk memodernisasi infrastruktur TI mereka, sebelum berakhirnya dukungan Microsoft tersebut. Untuk menyukseskan program ini, Microsoft melakukan beberapa pendekatan, mulai dari siaran webcast bersama Intel dan Forrester Research, penawaran harga menarik Get2Modern untuk pembelian Windows 8 Pro dan Office 2013 melalui program Open License, penawaran upgrade perangkat notebook dan tablet Windows 8 Pro, serta Get2Modern SME IT Makeover contest tingkat nasional dan tingkat regional Asia Pasifik.
UKM yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan penawaran ini adalah perusahaan dengan jumlah PC di bawah 50 unit. Melalui inisiatif ini, Microsoft ingin memberikan manfaat lebih serta insentif bagi UKM dalam memaksimalkan kinerja sistem TI mereka.
Director Small Medium Solutions & Partner, Microsoft Indonesia, Amalia Fahmi, beberapa waktu lalu mengatakan, hampir 99,9% organisasi bisnis di Indonesia diwakili oleh UKM. Mereka, kata Amalia, merupakan tulang punggung ekonomi karena melibatkan banyak tenaga kerja dan memberi kontribusi yang signifikan terhadap produktivitas ekonomi, kinerja ekspor, serta pendapatan negara. "Sayangnya, banyak UKM masih berkutat dengan teknologi dan proses TI yang usang, sehingga tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan kolaborasi, produktivitas, adaptasi bagi tenaga kerja lintas-generasi, serta keamanan sistem. Melalui upaya ini, kami ingin mengajak UKM beralih dari teknologi Windows XP dan Office 2003 yang sudah usang, untuk meraih produktivitas lebih tinggi, keamanan sistem lebih baik, serta manfaat dari layanan komputasi awan yang efisien biaya,” jelas Amalia.
Ditambahkannya, UKM yang masih menggunakan Windows XP dan Office 2003 perlu mengetahui bahwa Microsoft tidak akan lagi memberikan dukungan untuk produk-produk ini, sehingga mereka akan menghadapi risiko keamanan, privasi, serta kompatibilitas perangkat lunak, tanpa dapat meminta bantuan siapa pun, sehingga berakibat pada downtime dan biaya kepemilikan (total cost of ownership atau TCO) yang lebih tinggi.