MAJALAH ICT – Jakarta. World Telecommunication and Information Society Day dirayakan dengan fakta bahwa miliaran orang di seluruh dunia sekarang terhubung ke lingkungan jaringan cerdas dan memandang ke depan untuk kemungkinan-kemungkinan baru dan tak terbayangkan sebelumnya dalam berkomunikasi.
"Perkembangan ini membuat lebih mendesak bahwa kita terus harus mengejar tujuan membawa sisa orang di dunia yang belum terhubungan ke dunia online, sehingga mereka juga dapat mengakses dan menciptakan manfaat sosial dan ekonomi yang luar biasa," kata ITU Sekretaris Jenderal Houlin Zhao menyambut Hari Telekomunikasi dan Masyarakat Informasi Dunia, 17 Mei 2016.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, dalam pesan kepada orang-orang di seluruh dunia, mengatakan, "Teknologi informasi dan komunikasi memberikan solusi cerdas untuk mengatasi perubahan iklim, kelaparan, kemiskinan dan tantangan global lainnya. Mereka adalah instrumen utama untuk memberikan perawatan kesehatan keliling dan akses ke pendidikan, pemberdayaan perempuan, meningkatkan efisiensi dalam produksi industri dan pertanian, dan menjaga lingkungan," kata Michael Moller, Direktur Jenderal Kantor PBB di Jenewa, yang wakili Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon.
Hari peringatan Telekomunikasi dan Masyarakat Informasi dunia juga menandai ulang tahun ke-151 tahun berdirinya ITU, yang didirikan di Paris pada 17 Mei 1865. Perayaan di Jenewa juga mengajak akademisi, inkubator, dan pengusaha untuk membahas pentingnya kewirausahaan ICT untuk menciptakan dampak sosial. Diskusi panel interaktif digelar dengan fokus pada pengusaha UKM ICT dan start-up yang memiliki peran penting dalam memastikan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dan inklusif.
Kalangan tersebut merupakan solusi ICT-enabled yang inovatif yang membuat dampak jangka panjang dalam perekonomian global, regional dan nasional, dan merupakan sumber penting dari pekerjaan baru khususnya bagi kaum muda. UKM membuat lebih dari 90 persen dari semua bisnis di seluruh dunia, dan merupakan ‘jalan keluar dari kemiskinan’ bagi banyak negara berkembang.