MAJALAH ICT – Jakarta. CEO Twitter mengkonfirmasi rumor perombakan manajemen di perusahaan, dimana empat eksekutif hengkang dari perusahaan media sosial dan kemudian mengumumkan restrukturisasi dari beberapa tim.
Kepala rekayasa Alex Roetter, kepala media Katie Jacobs Stanton, kepala produk Kevin Weil dan kepala SDM Loncat Schipper "telah memilih untuk meninggalkan perusahaan," kata Jack Dorsey dalam kicauannya.
Sementara itu, COO Adam Bains memiliki tanggung jawab baru yang akan mencakup "tim produk pendapatan terkait, tim media dan tim HR untuk sementara" dan CTO Adam Messinger akan mengambil alih semua rekayasa dan produk konsumen, desain dan penelitian, layanan pengguna dan platform pengembangan mobile Twitter.
"Messinger memiliki rasa yang sangat kuat tentang bagaimana untuk membawa pembangunan kita bersama-sama sehingga kami dapat terus bergerak cepat dan menghasilkan karya yang lebih kuat sehingga orang akan suka menggunakannya," kata Dorsey, yang juga menambahkan bahwa ia akan bermitra dengan Messinger "siang dan malam untuk memastikan kami sedang membangun pengalaman yang tepat. "
Perombakan tersebut tidak berakhir di sana. Menurut The Wall Street Journal, Twitter akan membawa dua anggota dewan baru minggu ini, sebagai bagian dari kondisi Dorsey ketika ia menjadi CEO kedua kalinya bahwa ia bermaksud untuk mengganti seluruh direksi. Terlebih lagi, perusahaan juga akan mengumumkan CMO baru, dimana yang berpotensi Ladalah eslie Berland, seorang eksekutif dari American Express.
Semua persoalan di Twitter datang tidak lama setelah rumor bahwa Twitter diakuisisi oleh News Corp, meskipun yang terakhir dilaporkan membantah kabar tersebut. Di Q2 2015, ketika Dorsey menjabat sebagai CEO interim setelah Dick Costolo mengundurkan diri, pendapatan Twitter naik sebesar 61 persen per tahun pada tahun ke 502,4 juta dolar AS.
Tapi Dorsey mengatakan dia "tidak puas" dengan pertumbuhan pengguna, dengan pengguna inti aktif hanya tumbuh dua juta berdasar kuartal-ke-kuartal, yang mencapai 304 juta. Pada bulan Oktober, ketika Dorsey mengambil alih, Twitter mem-PHK 336 karyawan, sekitar 8 persen dari angkatan kerja globalnya, dengan harapan menempatkan perusahaan "di jalan kuat untuk tumbuh".