MAJALAH ICT – Jakarta. Vendor elektronik asal Taiwan yang lebih dikenal dalam hal membuat smartphone, HTC, telah mengumumkan pembentukan perusahaan baru yang akan fokus pada teknologi masa depan dan inovasi. Laporan di media Taiwan menyebutkan, perusahaan akan fokus secara eksklusif pada teknologi berbasis realitas maya (Virtual reality-VR) menindaklanjuti keberhasilan HTC Vive.
HTC mengumumkan bahwa perusahaan baru adalah untuk tujuan mengembangkan teknologi baru dan membantah bahwa itu hanya akan fokus pada VR. Tapi Otoritas Android mengklaim bahwa terjunnya pendapatan perusahaan dari bisnis smartphone membuat pemegang saham panik dan perusahaan baru sebenarnya terkait dengan VR.
Dalam pengajuan perusahaan baru kepada pemerintah setempat, perusahaan baru ini sudah memiliki modal disetor 30.864 dolar AS dan Cher Wang, co-founder dan CEO HTC saat ini adalah pimpina usaha baru tersebut. Data tersebut juga menunjukkan bahwa pendiri HTC lainnya Cho Ho-tu dan suami Wang, Chen Wen-chi, berada di dewan direksi.
Pendapatan dari HTC lesu untuk sementara waktu ini. Pada bulan Februari, pendapatan menurun 35% dari bulan sebelumnya, sementara pendapatannya turun 55% YoY (year-on-year), terendah dalam hampir satu dekade. Gagal untuk mendapatkan setiap traksi utama dari penjualan smartphone, perusahaan memutuskan untuk fokus pada produk-produk lain seperti VR dan meluncurkan VR headset pertama diberi nama HTC Vive, pada awal tahun 2015.
Vive telah diterima dengan baik oleh konsumen dan pengulas teknologi. Produk ini dikembangkan bersama HTC dan pengembang permainan atau penerbit Valve Corporation, Vive menandai awal pengalaman SteamVR.
Minggu lalu Wang Tsung-ching, kepala HTV Vive China, mengatakan ia mengharapkan pasar VR global dapat menyalip pasar smartphone dalam empat tahun dalam hal volume penjualan. Perusahaan ini juga baru-baru meluncurkan bisnis difokuskan program akselerator global yang disebut Vive X dan menjanjikan 100 juta dolar untuk start-up yang ingin mengembangkan produk virtual reality.
