Search
Rabu 11 September 2024
  • :
  • :

IDTUG: Pengguna Dirugikan, Jadi Tidak Cukup Hanya Minta Maaf

MAJALAH ICT – Jakarta. Menyusul putusnya jaringan Smartfren yang menyebabkan pemberian layanan telekomunikasi ke konsumen bermasalah, pengguna telekomunikasi yang tergabung dalam Indonesian Telecommunications Users Group (DTUG) menilai bahwa masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan cara meminta maaf saja, namun tetap harus ada pertanggungjawaban dari SMartFren atas tumbangnya jaringan operator tersebut semingu terakhir.

"Pelanggan banyak dirugikan, terutama dari materiil dan immateriil. Materiil berupa pembelian pulsa yang tak terpakai, sedangkan immateriil adalah tidak bisa menghubungi keluarga atau teman di saat darurat atau penting dan tidak memungkinkan membeli nomor perdana operator lain," demikian dikatakan Sekjen IDTUG  Muhammad Jumadi kepada Majalah ICT. 

Dari kejadian ini, Jumadi mendesak agar operator jangan hanya fokus ke jualan saja, tanpa melihat kesiapannya Quality of Service. "Regulator seharusnya tegas memberlakukan denda kepada Smartfren sesuai peraturan dan meminta operator tersebut memberi ganti rugi pada pelanggannya, jangan diam saja," tandas Jumadi. 

Sementara itu, terkait banyaknya keluhan pengguna layanan Smartfren, pihak Smartfren akhirnya menjelaskan bahwa mereka sedang mengalami gangguan layanan dikarenakan putusnya kabel submarine oleh jangkar kapal minyak di antara pulau Bangka dan Pulau Batam pada hari Sabtu, 23 Maret 2013.

Menurut Direktur Smartfren, Merza Fachys, jaringan ini merupakan rute utama jaringan internet Smartfren menuju Singapura sebelum internet global. Saat itu, layanan internet masih dapat berjalan melalui jaringan backup trans Sumatra di dua sisi, yaitu jalur timur dan barat. Namun beberapa jam kemudian, kabel jalur timur terputus karena adanya tanah longsor di sekitar Palembang dan jalur barat juga terputus karena adanya konstruksi oleh pihak lain. Dengan kejadian ini, Smartfren hanya mampu melayani data dengan kapasitas sekitar 10% dari normal kapasitasnya, mengakibatkan penurunan layanan terhadap pelanggan data, tetapi layanan telepon, SMS dan Blackberry masih dapat berjalan normal.

"Saat ini team Smartfren terus berupaya keras untuk mengembalikan kapasitas jaringan, diharapkan adanya tambahan jaringan pihak ketiga dapat memenuhi 50% dari kapasitas dan dapat segera beroperasi hari ini. Begitu juga satu jalur Sumatra yang putus, dapat kembali beroperasi malam ini. Kami meminta maaf atas gangguan layanan yang terjadi. Namun kami senantiasa berkomitmen untuk terus memberikan layanan yang cepat, berkualitas terbaik dan terjangkau untuk masyarakat Indonesia,” jelas Merza.