MAJALAH ICT – Jakarta. Beberapa saat belakangan ini, operator Smartfren gencar membagi-bagikan smartphone gratis kepada calon penggunanya. Meski gratis, hal ini mendpat kritikan tajam dari Indonesian Telecommunication Users Group (IDTUG).
Menurut Sekjen IDTUG Muhammad Jumadi, langkah smartfren dipertanyakan maksud dan tujuan membagikan smartphone berteknologi CDMA tersebut. Sebab menurut Jumadi, pada gilirannya smartphone tersebut tidak akan dapat dipakai lagi. "Sebagaimana diketahui, teknologi CDMA kini sudah akan mati. Sehingga, membagi-bagikan ponsel tersebut sekarang, ya mungkin besok sudah tidak dapat dipakai lagi. Konsumen bisa dirugikan dengan cara seperti ini," tegas Jumadi.
Ditambahkan Jumadi, sebagaimana diketahui, operator seperti Telkom dengan produk Flexi dan Indosat dengan Star One saja sudah menyatakan akan pindah dan tidak menggunakan CDMA lagi dalam waktu dekat. "Nah dengan seolah-olah pembagian Smartphone seperti itu nanti gimana itu pertanggungjawaban ke pengguna, yang pakai teknologi itu?" tanya Jumadi.
Untuk itu, Jumadi meminda Kementerian Komunikasi dan Informatika tegas dan jangan diam saja. "Kominfo dan BRTI kok diam saja seolah EGP (emang gue pikirin–red.)," pungkas Jumadi.