MAJALAH ICT – Jakarta. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan bahwa jika tahun 2011 lalu pihaknya mendapat mengaduan yang banyak tentang pulsa yang berkurang, kini YLKI mendapat banyak pengaduan terkait informasi yang menyesatkan dalam iklan penyedia layanan telekomunikasi. Demikian disampaikan Ketua Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen (YLKI) Sularsi.
Menurut Sularsi, informasi yang tercantum di dalam sejumlah iklan telekomunikasi ternyata tidak benar atau apa yang dijanjikan dalam iklan ternyata tidak direalisasikan. "Banyak informasi yang tercantum dalam iklan telekomunikasi tidak benar atau yang dijanjikan tidak terealisasi," kata perempuan asal Delanggu Klaten ini.
Sularsi juga memaparkan bahwa pengaduan lain adalah terkait internet serta tagihan yang tiba-tiba membengkak. "Mayoritas adalah internet, yang berjumlah 22 pengaduan atau 31,4 persen dari 70 pengaduan di permasalahan jasa telekomunikasi sepanjang 2012, kemudian tagihan yang tiba-tiba membengkak sebanyak 11 pengaduan atau 15,7 persen," papar Sularsi.
Sementara itu, Ketua Harian YLKI Sudaryatmo mengatakan, jumlah pengaduan terkait sektor telekomunikasi dinilai masih cenderung stabil dari tahun ke tahun.