MAJALAH ICT – Jakarta. lmuwan komputer dari MIT, bekerja sama dengan Microsoft Research, telah mengembangkan sistem kamera baru yang mampu menghapus refleksi sehingga foto dapat jelas dapat menangkap gambar meksi diambil melalui kaca pembatas.
Pada saat ini, tidak ada kamera yang mampu mendeteksi dan menghapus refleksi yang dibutuhkan terlalu banyak waktu, dan alat tersebut bekerja mampu menghilangkan refleksi pada kecepatan cahaya. Untuk menyiasati hal ini, peneliti dari MIT Media Lab’s Camera Culture Group menggunakan transformasi Fourier untuk membantu dalam pemrosesan sinyal pintar.
Fourier Transform adalah sebuah konsep matematika canggih yang dapat memecah sinyal atau fungsi menjadi representasi alternatif dari bentuk gelombang pada grafik yang jelas menunjukkan frekuensi yang berbeda yang membentuk sinyal. Jadi, misalnya, jika ada dua sinyal cahaya yang berbeda, satu yang datang dari panel kaca jendela dan satu berasal dari overhead pencahayaan neon yang tiba di sensor cahaya kamera pada waktu yang sedikit berbeda, maka dekomposisi Fourier mereka akan memiliki fase yang sedikit berbeda.
Dengan menganalisis jalur sinyal cahaya dan intensitas gelombang memungkinkan peneliti untuk menyaring benda-benda lain. Konvensional sensor cahaya kamera tidak dapat mengukur fase, hanya intensitas partikel cahaya yang masuk terhadap sensor, sehingga para peneliti harus mencari cara untuk membuat pengukuran yang ditargetkan dimana intensitas dapat digunakan untuk merekonstruksi informasi tentang fase dari sinyal cahaya yang berbeda .
Dengan memodifikasi sensor kamera Microsoft Xbox One Kinect yang digunakan untuk bermain game, para peneliti menciptakan kamera baru yang sengaja memancarkan cahaya dari frekuensi tertentu dan kemudian pengukur intensitas partikel cahaya dari refleksi. Algoritma yang dikembangkan oleh para peneliti kemudian melihat informasi dari kamera dan meletakkannya bersama-sama dengan informasi dari beberapa reflektor lainnya diposisikan antara kamera dan objek atau item difoto.
Secara teoritis, jika Anda ingin mengambil foto dari suatu obyek dibalik panel kaca, kamera harus hanya perlu memancarkan dua frekuensi cahaya, tetapi dalam prakteknya, kamera tidak dapat memancarkan frekuensi cahaya murni. Jadi untuk menyaring suara apapun, para peneliti membuat sistem kamera siklus melalui 45 frekuensi cahaya yang berbeda untuk memastikan semua refleksi dipisahkan dari gambar, yang saat ini mengambil satu menit dari waktu paparan untuk mencapai.
"Hal yang menarik adalah bahwa kita memiliki kamera yang dapat mencicipi dalam waktu, yang sebelumnya tidak digunakan sebagai mesin untuk memisahkan fenomena pencitraan," kata Ayush Bhandari, seorang mahasiswa PhD di MIT Media Lab. Temuan ini sudah dipublikasikan di situs MIT dan disajikan pada Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) ‘Konferensi Internasional tentang Akustik, Speech, dan Signal Processing (ICASSP 2016) di Shanghai, Cina.