Search
Rabu 9 Oktober 2024
  • :
  • :

Indodax Klaim Diretas Korea Utara, Namun Katanya Punya Dana Backup Rp. 11,5 Triliun Lebih

MAJALAH ICT – Jakarta. Di awal-awal, platform jual beli uang Kripto mencoba mengecoh pengguna dan investornya dengan mengatakan bahwa Indodax sedang maintenance. Dan bahkan, ditawarkan giveaway bagi pengguna Indodax. Namun kini diakui bahwa Indodax terkena insiden siber.

Disampaikan CEO Indodax Oscar Darmawan, layanan Indodax sudah tidak bisa diakses sejak 11 September lalu. Hal itu setelah sebelumnya tim keamanannya telah menemukan ada indikasi akses ilegal dan insiden keamanan pada server Indodax yang menyebabkan kerugian hingga ratusan miliar rupiah.

Yang menarik, Oscar mengatakan bahwa mereka menemukan bahwa telah terjadi peretasan oleh hacker yang berasal dari Democratic People’s Republic of Korea (DPRK) alias Korea Utara. “Berdasarkan analisis dari salah satu crypto security agency terkemuka dunia yang membantu kami saat ini, terindikasi bahwa serangan ini terafiliasi dengan DPRK (Korea Utara),” kata Oscar.

Menurut Oscar, kelompok peretas yang terafiliasi dari DPRK, cukup banyak menyerang crypto exchange global lainnya dan menargetkan banyak crypto exchange dengan likuiditas besar dan bertaraf global.

Disampaikan juga, mengenai proof of reserve Indodax mempunyai total cadangan aset kripto mencapai Rp 11,52 triliun. “Kami juga ingin menegaskan bahwa saldo Rupiah dan aset kripto Anda tetap 100% aman dan tidak terpengaruh oleh proses investigasi dan insiden yang terjadi,” katanya.

Menurut Oscar, Indodax memiliki cadangan aset kripto yang kuat, termasuk 4.806,3 Bitcoin yang saat ini bernilai sekitar Rp 4,28 triliun. Ditambah lagi, sebanyak 36.915,47 Ethereum yang bernilai sekitar Rp 1,33 triliun berdasarkan harga pasar terbaru. Selain itu, berbagai aset kripto lainnya senilai sekitar Rp 5,9 triliun.

Semengtara itu, melalui laman X Indodax disampaikan, mengapa Indodax masih maintenance, hal itu karena pihak Indodax telah menemukan exploit celah keamanan yg digunakan attacker dan melakukan remediasi menutup celah tsb. “Saat ini, bersama beberapa world-class cybersecurity consulting kami sedang melakukan audit intensif untuk memastikan tidak ada lagi exploit/backdoor di dalam sistem. Setelah hal ini bisa dikonfirmasi maka kami akan segera membuka akses platform kepada publik. Hal ini untuk memastikan aset member tetap aman dan tidak ada insiden serupa. Dalam beberapa hari kedepan sistem akan up kembali, saldo aset member baik Rupiah ataupun kripto akan sama persis seperti sebelum maintenance. Setelah semua maintenance selesai, asset kembali bisa ditradingkan atau dikirim seperti biasanya. Indodax mohon maaf sebesar-besarnya atas insiden ini. Terima kasih atas kesabarannya untuk menunggu sampai sistem up kembali,” kata Indodax.

Di dunia kasus penipuan uang Kripto yang melibatkan orang dalam dan pemilik kerap terjadi. Yang bahkan, semua aset tiba-tiba hilang karena pemilik atau founder nya menghilang, dikabarkan meninggal atau mengaku password-nya dicuri.