Search
Minggu 16 Maret 2025
  • :
  • :

Indonesia ‘Hanya’ Tempati Posisi 115 dalam ICT Development Index 2016

MAJALAH ICT – Jakarta. Pembanguan teknologi informasi dan komunikasi Indonesia dinilai tak bergeming dibanding tahun 2015. Walhasil, posisi Indonesia dalam ICT Development Index tetap berada di posisi 115 dunia dengan nilai 3,86. Dibanding negara lainnya di ASEAN, posisi Indonesia nampaknya kian jauh tertinggal. Demikian hasil laporan ICT Development Index (IDI) 2016 yang diluncurkan International Telecommunication Union (ITU), organ PBB yang mengurusi teknologi informasi dan komunikasi.

Untuk kawasan Asia Tenggara Singapura berada di atas dibanding negara ASEAN lainnya, dengan nilai 7,95 dan berada di posisi 20 dunia. Kemudian Malaysia di posisi 61 dengan IDI 6,2. Brunie Darussalam berada di posisi 77 dengan index 5,33, ada Thailand di posisi 82 dengan nilai index 5,8. Di atas Indonesia, masih ada Viet Nam di posisi 105 dengan index 4,29 dan Filipina yang mendapat nilai index 4,28 dan berada di posisi 107.

“TIK sangat penting dalam mencapai semua Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), karena TIK mengintegrasikan dan mendukung tiga pilar pembangunan berkelanjutan: pertumbuhan ekonomi, inklusi sosial dan kelestarian lingkungan,” kata Sekretaris Jenderal ITU Houlin Zhao. “Betapa pentingnya peran statistik TIK dalam pembangunan guna membantu menjejak  status akses ke TIK, menunjukkan kemajuan teknologi yang dibuat negara dan membantu pembuat kebijakan mengidentifikasi orang-orang dan masyarakat yang tertinggal dalam ekonomi digital yang berkembang pesat.”

Republik Korea menempati peringkat pertama IDI tahun ini, yang yang merupakan pengukuran komposit peringkat 175 negara. Selain Republik Korea, Islandia, Denmark dan Swiss merupakan empat besar negara termaju dalam membangun TIK. Negara yang paling dinamis di 2016 adalah St. Kitts and Nevis, yang naik 20 peringkat sehingga menempati posisi 34 dalam IDI tahun ini. Kemajuan sangat besar juga dibuat oleh Aljazair, Bhutan, Dominika dan Myanmar.