MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Kominfo sudah memanggil operator dan meminta laporan mengenai dugaan keterlibatan operator dalam penyadapan yang dilakukan Australia dan aliansinya. Namun begitu, hingga kini transparansi hasil laporan belum juga diungkap ke publik. Sementara di sisi lain, operator tertentu sudah terstigma menyadap, sehingga perlu ada klarifikasi. Karena itu, Indonesia ICT Institute merekomendasikan agar dibentuk Tim Pencari Fakta (TPF) yang independen terkait kasus ini.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi, dalam diskusi bertajuk ‘Generasi Muda Bangsa Menyikapi Aksi Penyadapan‘ yang digelar Kantor Kemenpora. Menurut, Heru, sekadar laporan saja belum cukup. "Ini belum cukup, agar komprehensif, perlu dibentuk tim pencari fakta atau tim independen untuk menyelidiki lebih dalam bagaimana penyadapan terjadi, siapa terlibat untuk kemudian diberikan sanksi sesuai ketentuan dan aturan yang ada," katanya. Ditambahkan, TPF bisa terdiri dari beberapa instansi, dan termasuk ahli-ahli telekomunikasi atau TI. TPF sendiri penting untuk membersihkan kredibilitas operator itu sendiri.
Dalam kesempatan itu, Heru juga mengungkapkan mengenai —Australia dan aliansinya begitu sering memberikan hibah, termasuk alat sadap telepon dan internet. "Untuk sementara waktu, semua pernagkat hibah baiknya di swith off sampai ada kejelasan dari mana penyadapan bersumber," sarannya.
Agar juga tidak lagi disadap, mantan Anggota BRTI ini juga menganjurkan agar pemerintah menutup semua saluran informasi yang berklasifikasi rahasia untuk sementara dari koneksi ke jaringan, baik intranet maupun internet, sampai keamanan informasi dalam negeri dapat terjamin dan dinyatakan aman.
"Bagi Presiden, Menteri, Pimpinan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara, untuk sementara waktu diharap menghentikan atau jika perlu menutup semua akun yang terkait dengan jaringan internet, khususnya beraktivitas di media sosial seperti Facebook, Twitter maupun YouTube, termasuk juga menutup email-email yang menggunakan domain internasional seperti Gmail, Yahoo, Outlook dan sebagainya," tandasnya.