MAJALAH ICT – Jakarta. OYO, perusahaan teknologi perjalanan global telah mengumumkan penunjukkan Ankit Tandon sebagai CEO OYO untuk Asia Tenggara & Timur Tengah. Ankit pun akan mengemban dua tanggung jawab sekaligus, yaitu sebagai Chief Executive Officer untuk wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah (SEAME) dan posisi yang diembannya sebelumnya, yaitu sebagai Global Chief Business Officer. Penunjukan Ankit juga merupakan upaya OYO untuk terus memperkuat bisnisnya di Indonesia, yang kini menjadi salah satu fokus pasar utama bagi OYO Global. Ankit sendiri merupakan sosok yang berpengalaman dalam memulai dan mengembangkan banyak komponen bisnis OYO sebelumnya, sehingga ia dipercaya untuk memimpin wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah.
Mengomentari penunjukan pemimpin baru di jajaran OYO, Ritesh Agarwal, Founder & Group CEO, OYO, mengatakan, “Ankit Tandon akan memberikan dorongan ke pasar Asia Tenggara yang memiliki potensi tinggi, setelah dimulainya relaksasi pembatasan wilayah yang disebabkan oleh COVID-19 beberapa saat yang lalu. Melihat pengalaman Ankit dalam memulai dan mengembangkan banyak komponen bisnis di OYO seperti bisnis hotel segmen menengah, saya optimis Ankit akan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan di pasar Asia Tenggara dan Timur Tengah sebagai salah satu wilayah terpenting bagi OYO.”
Didukung latar belakang dan gaya kepemimpinan yang kuat, Ankit akan menavigasi pasar utama OYO Global di wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah melalui masa pemulihan pasca pandemi melalui pengembangan teknologi terkini menyeluruh, yang memungkinkan OYO untuk (1) menjalankan fungsi bisnis perhotelan secara efektif dan efisien, (2) menyediakan akomodasi berkualitas di bisnis hotel segmen menengah, dan (3) memberikan pengalaman digital yang seamless kepada para pelanggan.
Ditemui saat kunjungannya ke Indonesia, Ankit Tandon, Global CBO dan CEO SEAME (South East Asia dan Middle East) OYO turut berbagi optimisme terhadap posisi barunya, “Selama tujuh tahun terakhir, saya telah melihat OYO berkembang pesat dan saya sangat bangga dapat menjadi bagian OYO sejak awal. Berbagai peran selama bertahun-tahun di OYO telah membentuk keterampilan kepemimpinan saya. Saya telah belajar membangun dan memimpin tim yang kuat, meningkatkan skala bisnis dengan cepat, dan memberikan efisiensi operasi melalui teknologi dalam bisnis yang berkembang pesat dan kompleks. Dalam peran baru saya, saya senang bermitra dengan tim SEA & ME dan semua pemimpin untuk menghadapi dan menyiapkan pasar ini untuk pertumbuhan yang kuat di tahun-tahun mendatang.”
Strategi OYO hadapi fase Next Normal di Indonesia
Saat ini, Indonesia telah menjadi salah satu dari empat pasar prioritas utama untuk OYO global, selain India, Malaysia, dan Eropa. Bahkan untuk wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah, Indonesia tetap menjadi fokus terbesar bagi OYO. Sejak beroperasi pada 2018, OYO Indonesia telah mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dengan ribuan properti yang tersebar di 150 kota di seluruh Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa OYO melihat Indonesia memiliki potensi besar dalam industri hospitality dan pariwisata, meski sempat terpukul oleh kondisi pandemi beberapa tahun belakangan ini.
“Indonesia merupakan negara dengan potensi pariwisata yang sangat baik, didukung dengan kekayaan alamnya hingga budayanya yang sangat beragam. Selain itu, kami juga masih melihat potensi pengembangan bagi segmen hotel kecil dan menengah yang memiliki basis konsumen besar di Indonesia. Oleh karena itu, OYO akan terus memperkuat investasi di Indonesia mulai dari pengembangan teknologi dan inovasi hingga pengembangan ekosistem pariwisata lokal,” ungkap Ankit.
Ankit mengungkapkan bahwa untuk menghadapi fase pemulihan pariwisata nasional, setidaknya ada tiga hal utama yang menjadi strategi kunci: 1) peningkatan peranan dan inovasi teknologi, 2) pengembangan ekosistem pariwisata yang kolaboratif dan tangguh, serta 3) program pariwisata ramah lingkungan yang sustainable. Untuk itu, dalam setahun terakhir, OYO terus beradaptasi menghadapi ‘next normal’ menggunakan teknologi dan inovasi yang berfokus kepada upaya-upaya pemulihan industri pariwisata nasional. Upaya – upaya tersebut diantaranya :
Teknologi OYO Discover untuk akuisisi pengguna baru
OYO 360, fitur bagi pemilik aset untuk bergabung bersama OYO secara mandiri hanya dalam 30 menit
Standardisasi protokol kesehatan Sanitized Stay untuk memastikan kebersihan properti dan pengalaman pelanggan yang seamless. Menerapkan standarisasi CHSE (Clean, Health, Safety, Environment Sustainability) sejalan dengan arahan Kemenparekraf. Menghadirkan fitur Check-in Tanpa Kontak serta integrasi E-Wallet, Status VaccinAid untuk properti dengan staf yang telah divaksinasi. Dukungan program transformasi digital “Desa Wisata” sejalan dengan misi Kemenparekraf, untuk mempercepat pengembangan pariwisata sekaligus membantu pertumbuhan ekonomi lokal.
Saat ini, kondisi industri pariwisata dan hospitality di Indonesia terlihat terus menunjukkan sinyal positif, meskipun diiringi dengan berbagai perubahan perilaku pelanggan. Hal ini terlihat pada data BPS Februari 2022 yang memperlihatkan jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Indonesia tumbuh lebih dari 200% Year-on-Year (YoY). Sementara itu pada April 2022, pemerintah Indonesia memutuskan untuk kembali mengizinkan wisatawan internasional untuk mengunjungi Indonesia tanpa perlu menjalani karantina.
“Selama tiga tahun beroperasi di Indonesia, OYO selalu berkomitmen untuk membantu bisnis perhotelan kecil dan menengah sembari terus berupaya untuk berkontribusi memberikan dampak positif bagi industri pariwisata di Indonesia, mulai dari transformasi teknologi bagi segmen hotel kecil dan menengah hingga penciptaan lapangan pekerjaan. Berkaca pada potensi pariwisata Indonesia yang besar dan dengan dukungan teknologi OYO, kami optimis dapat turut mempercepat pulihnya industri pariwisata di Indonesia dalam fase next normal setelah pandemi,” tutup Ankit.