Search
Senin 2 Desember 2024
  • :
  • :

Indonesia No. 7 di Dunia Penyebar Spam

MAJALAH ICT – Jakarta. Indonesia di peringkat ke-7 di dunia sebagai negara penyebar spam dengan persentasi sebesar 3,1 persen. Pada 2012 lalu  ada beberapa perubahan besar dalam hal negara penyebar spam. China, yang pada 2011 bahkan tidak masuk dalam 20 teratas negara penyebar spam, menduduki tempat pertama dengan menyumbang 19,5 persen  dari seluruh email spam 2012. Spam yang berasal dari Amerika Serikat naik 13,5 poin menjadi 15,6 persen  dan berada di tempat kedua. Demikian diungkap Darya Gudkova, Head of Content Analysis & Research Kaspersky Lab. 

Menurut Darya, sepanjang 2012  Asia tetap menjadi daerah pengirim spam terbanyak. Tahun lalu, jumlah email sampah dari Asia naik 11,2 poin menjadi 50 persen dari total email sampah dunia. Indonesia sendiri berada di sepuluh besar negara penyebar spam dengan berada di peringkat ketujuh dengan persentasi sebesar 3,1 persen.

Meningkatnya kontribusi spam dari Amerika Serikat menempatkan Amerika Utara di posisi kedua dalam daftar 10 teratas dengan 15,8 persen, naik 2 persen dari 2011. Di saat yang sama, jumlah spam yang berasal dari Amerika Latin turun 8 poin menjadi 11,8 persen. Eropa juga mengalami penurunan peringkat. Pada 2012, jumlah spam yang berasal dari Eropa Barat dan Timur adalah 15,1 persen, hampir setengah dari jumlah spam pada 2011.

Darya menambahkan, persentase spam dalam setahun menurun dan pada tiga bulan terakhir 2012 jumlahnya tetap di bawah 70 persen. Penurunan ini adalah hasil perpindahan gradual para pengiklan dari spam ke alat promosi lain yang lebih nyaman dan legal untuk mengiklankan barang dan jasa.

"Namun, hal ini tidak berarti spam akan hilang dalam waktu dekat: spam berbahaya, penipuan dan iklan barang ilegal tidak serta merta berpindah ke platform legal, karena sifat dasar kriminalnya. Kami memperkirakan pada 2013 hanya akan ada sedikit penurunan jumlah spam," jelas Darya. 

Tahun lalu jumlah spam dalam lalu lintas email menurun hingga mencapai level terendah dalam lima tahun. Rata-rata spam pada 2012 secara persentase sekitar 72,1 – 82 persen lebih kecil daripada tahun 2011. Penurunan jumlah spam yang berkepanjangan dan substansial seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut Darya, Penurunan jumlah spam adalah karena peningkatan perlindungan anti-spam secara keseluruhan. Filter spam sekarang dipasang di hampir semua sistem email, bahkan email gratisan sekalipun. Selain itu, tidak sedikit provider email mewajibkan kebijakan signature DKIM (signature digital yang memverifikasi domain pengirim email).

Faktor lain dibalik menurunnya  jumlah spam adalah terjangkaunya harga beriklan di platform legal. Dengan adanya Web 2.0., peluang beriklan di Internet meroket: banner, iklan berdasarkan konteks serta iklan di jejaring sosial dan blog.

Meski ada penurunan dalam persentase spam secara keseluruhan pada lalu lintas email, proporsi email dengan lampiran berbahaya hanya turun 3,4 persen. Ini adalah persentase yang cukup besar mengingat angka ini hanya merefleksikan email dengan lampiran berbahaya dan tidak memasukkan email spam lain yang berisi tautan ke situs-situs berbahaya.

Yang tidak nampak dari laporan ini adalah SMS SPAM. Pengguna di Indonesia begitu merisaukan SMS spam karena kian hari kian mengganggu. Upaya pemerintah dengan memberlakukan interkoneksi SMS ternyata tidak ampuh menghentikan spam ini.