Search
Kamis 27 Maret 2025
  • :
  • :

Indosat Alami Rugi Bersih Rp. 1,7 Triliun

MAJALAH ICT – Jakarta. PT Indosat Tbk (Indosat) mencatat kinerja keuangan negatif hingga triwulan ketiga tahun ini. Berdasar publikasi laporan keuangan perseroan, laba usaha Indosat tergerus 44,4 persen dari Rp 2,7 triliun menjadi Rp 1,5 triliun. Namun begitu, Indosat mengalami rugi bersih Rp. 1,7 triliun.

Dari segi pendpatan, Indosat berhasil meraih pendapatan Rp 17,7 triliun, naik 9,4 persen dari Rp 16,2 triliun periode yang sama 2012. Pendapatan dari seluler tercatat Rp 13,4 triliun dan nonseluler Rp 2,8 triliun. Namun karena beban perseroan sangat tinggi, yakni Rp 16,2 triliun, naik 20,2 persen dari Rp 13,5 triliun pada kuartal ketiga 2012.

Dengan kondisi demikian, Indosat mengalami rugi bersih Rp 1,7 triliun pada kuartal ketiga 2013 ini atau tergerus 471,3 persen jika dibanding laba Rp 475,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan mencatatkan pengeluaran barang modal tunai Rp 7,8 triliun atau naik 76,3 persen dari Rp 4,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Kerugian juga dipicu karena Indosat menanggung total utang yang membengkak Rp 22,2 triliun, naik 1,8 persen dari Rp 21,8 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Dalam surat yang dikirim ke BEI, Corporate Secretary ISAT S. Auliana menegaskan bahwa laporan kinerja per 30 September 2013 itu merupakan ikhtisar utama hasil operasi dan keuangan perusahaan yang tidak diaudit. Ikhtisar utama disampaikan sehubungan dengan pelaporan hasil pencapaian Ooredoo QSC sebagai pemegang saham mayoritas secara tidak langsung dari Indosat yang mengonsolidasi hasil pencapaian Indosat dalam laporan keuangan konsolidasi Ooredoo. "Indosat baru akan melaporkan secara resmi laporan keuangan kuartal ketiga sesuai Standar Akuntansi Keuangan Indonesia pada 7 November 2013. Karena itu, bisa terdapat perbedaan atas ikhtisar utama ini dibandingkan dengan yang dimuat dalam laporan pencapaian resmi Indosat," tandasnya.

Sementara itu, pelanggan seluler Indosat juga mencatatkan penurunan signifikan, dari 53,8 juta pelanggan, menjadi 55,5 juta atau berkurang 3 persen pada periode yang sama tahun lalu.