MAJALAH ICT – Jakarta. Qatar Telecom secara resmi menganti nama menjadi Ooredoo. Perubahan nama itu disampaikan Chairman Ooredoo Sheikh Abdullah bin Mohammed bin Saud Al-Thani. "Ooredoo dipilih dalam bahasa Arab yang berarti ‘saya ingin’ untuk merefleksikan aspirasi pelanggan dan keyakinan kami untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menstimulasikan pertumbuhan bagi komunitas di wilayah operasional kami," kata Sheikh Abdullah.
Dengan perubahan nama itu, maka anak-anak usahanya yang berada di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Tenggara akan mengadopsi merek baru itu pada tahun 2013 dan 2014 secara bertahap. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara mayoritas adalah Qtel di Qatar, Indosat di Indonesia, Wataniya di Kuwait, Nawras di Oman, Tunisiana di Tunisia, Nedjma di Algeria, dan Asiacell di Irak.
Terkait dengan hal itu, CEO dan President Indosat Alexander Rusli menegaskan bahwa Indosat belum memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Ooredoo, meski Qtel Group sendiri sebagai induk semang telah mengubah mereknya menjadi Ooredoo. "Kami menyadari sepenuhnya kekuatan merk Indosat dan hubungan pelanggan terhadap merk tersebut. Saat ini, kami belum memutuskan bagaimana akan mengadopsi nama grup tersebut sebagai bagian dari merk Indosat," kata Alex.
Sebagaimana diketahui, Indosat telah menjalani sejarah panjang di Indonesia. PT Indonesian Satellite (Indosat) lahir pada 9 Juni 1967 untuk membuka jalur komunikasi Indonesia dengan dunia internasional. Dan walaupun mayoritas saham dimiliki Ooredoo d.h. Qtel, saham merah-putih atau saham pemerintah masih tersisa di sana sekitar 14,29% seri A.