MAJALAH ICT – Jakarta. Meski masih tiga tahun lagi, PT Indosat Tbk (Indosat) telah mengumumkan diri akan meluncurkan satelit Palapa E pada 2016. Adapun untu satelit itu sendiri, Indosat bekerja sama dengan perusahaan teknologi luar angkasa asal Amerika Serikat (AS), Orbital Sciences Corporation. Kerja sama mencakup pula proses desain dan produksi.
Satelit Papala-E direncanakan akan mengorbit di slot 150,5° bujur timur (BT). Saat ini, slot orbit tersebut ditempati Satelit Palapa C2. Satelit Palapa C2 diluncurkan pada 1996. "Rencana peluncuran satelit yang akan ditempatkan di slot orbit 150.5° BT adalah untuk melayani keberlangsungan kebutuhan masyarakat atas layanan telekomunikasi serta mendukung Pemerintah dalam mempertahankan aset negara Republik Indonesia terkait slot orbit 150.5° BT," ujar Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli dalam keterangan resminya.
Selain Palapa C2, Indosat memiliki Satelit Palapa D di slot 113° BT. Satelit Palapa D ini diluncurkan pada 31 Agustus 2009 dari Xichang, China. Satelit Palapa D sekarang menyiarkan 55 saluran TV dan 5 saluran radio tidak berbayar dari dalam dan luar negeri. Dari 55 saluran televisi itu juga ada saluran TV nasional dan dinikmati oleh sekitar 15 juta pesawat penerima di Indonesia.
Indosat terus mengembangkan penggunaan teknologi satelit karena dipakai untuk memberikan beberapa layanan.
Layanan berbasis yang diberikan Indosat antara lain transponder lease sebagai layanan dasar untuk memenuhi kebutuhan konektivitas korporasi dan pemerintahan seperti untuk jaringan KTP elektronik, penyedia jasa internet, dan lain-lain melalui jaringan VSAT, serta DigiBouquet dan Telecast Service untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan layanan penyiaran.