MAJALAH ICT – Jakarta. Indosat memberikan bantuan bagi para korban bencana asap di Pekanbaru, Padang, dan Palangkaraya dengan membagikan ribuan masker dan ratusan tabung oksigen bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain itu Indosat juga menyediakan layanan kesehatan gratis melalui Mobil Klinik Indosat serta layanan telepon gratis di Posko yang bisa dimanfaatkan untuk sambungan ke semua operator mulai 10 Oktober 2015.
“Ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat yang terkena dampak kabut asap yang saat ini terjadi di wilayah Sumatera bagian selatan dan Kalimantan. Kami membuka posko layanan telepon gratis di Jalan Paus – Pekanbaru, serta memberikan bantuan berupa masker dan oksigen untuk mencegah bertambahnya masyarakat yang mengidap gangguan pernafasan. Kami juga layanan kesehatan melalui Mobil Klinik Indosat bagi warga yang membutuhkan utamanya untuk pengobatan gejala penyakit yang timbul akibat asap seperti ISPA, asma dan bronchitis,” jelas Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat.
Untuk meringankan masyarakat korban asap ini, Indosat membagikan masker dan tabung oksigen ke pemukiman yang terkena dampak asap dan juga sekolah-sekolah. Di wilayah Padang, bantuan diberikan di wilayah Sungai Nyalo-Pesisir Selatan Padang (sebar masker dan layanan kesehatan Mobil Klinik) serta Padang (layanan kesehatan Mobil Klinik).
Untuk Pekanbaru ada di Kel. Labuh Barat, Kec. Payung Sekaki, Kel. Tuah Karya, Kec. Tampan, Kel. Simpang Baru, Kec. Tampan, Kel. Simpang Tiga, Kec. Bukit Raya, Kel. Air Hitam, Kec. Payung Sekaki, Desa Bina Baru (sebar masker, oksigen dan layanan kesehatan melalui Mobil Klinik), Kel. Sekip, KEc. Lima Puluh, Kec. Bukit Raya, Kec. Marpoyan dan Kel. Tampan. Sedangkan di Palangkaray ada di wilayah Petuk Ketimpun, Jekan Raya, Habaring Hurung, Bukit Batu, Rakumpit, Bukit Rawi dan Bareng Bengkel, Sebangau
“Semoga bantuan yang kami berikan ini dapat meringankan derita yang dirasakan masyrakat yang terkena bencana asap. Kami berdoa agar bencana asap segera berakhir sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas secara normal,” tambah Deva Rachman.