MAJALAH ICT – Jakarta. Kinerja keuangan PT Indosat Tbk di awal tahun ini didera kerugian yang tidak main-main, yaitu mencapai Rp 71,1 miliar atau meningkat tajam 214,4% dibandingkan periode sama tahun lalu yang juga rugi sebesar Rp 22,6 miliar. Menurut Chief Financial Officer Indosat Stefan Carlsson, terdapat tiga faktor pemicu naik tajamnya kerugian yang diderita selama triwulan pertama 2013 yakni financial lease, rugi kurs, dan akselerasi depresiasi.
Tak hanya kerugian yang naik, laba usaha Indosat juga turun 7,4% yakni dari Rp 608,3 miliar di triwulan pertama 2013 menjadi Rp 563,3 miliar. Pemicunya adalah kenaikan di beban usaha dimana pada triwulan pertama 2013 sebesar Rp 5,22 triliun naik 21,1% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,313 triliun.
Walaupun Presiden Direktur & CEO Indosat Alexander Rusli mengungkapkan manajemen bertanggung jawab atas performa perseroan, namun para karyawan mempertanyakan kinerja, terutama janji manajemen yang ada sekarang. Terutama terkait dengan penggunaan konsultan asing yang hanya memboroskan pengeluarkan Indosat, dengan hasil yang dipertanyakan.
"Saat CEO Alexander Rusli baru menjabat, karyawan demo. Kami menuntut agar konsultan asing yang dipekerjakan di Indosat di evaluasi kembali. Sebab, banyak yang tidak bagus performanya, sementara bayaran mereka mahal-mahal. Karena itu, janji CEO baru masih ditunggu untuk direalisasi," kata seorang karyawan Indosat kepada Majalah ICT.
Ditambahkan olehnya, karyawan Indosat sebenarnya banyak berharap terhadap manajemen sekarang, mengingat saat manajemen sebelumnya tidak ada pergerakan bisnis berarti di Indosat.