Search
Sabtu 15 Februari 2025
  • :
  • :

Indosat: Telkom Tidak Butuh Satelit Kok Minta Slot Orbit

MAJALAH ICT – Jakarta. Perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk, menyatakan keyakinannya bahwa  peluncuran satelit Palapa E ke orbit 150.5 BT pada 2016 akan lancar. Hal itu karena  Indosat telah melakukan segala persiapan. Terkait dengan keinginan Telkom untuk mengambil alih slot orbit Indosat di 150,5 BT, Indosat secara tegas menyatakan bahwa Telkom tidak butuh satelit dalam waktu dekat.

Demikian disampaikan Division Head Public Relations Indosat, Adrian Prasanto, dalam keterangan persnya. Menurut Adrian, Telkom sendiri sudah menyatakan tidak butuh satelit dalam waktu dekat. Sehingga diyakini hasrat Telkom itu merupakan rencana Telkom untuk jangka panjang. "Hal ini terbukti dari pernyataan Telkom saat mundur dari kerja sama konsorsium satelit Indosat-Telkom pada 2011. Dalam surat tersebut, Telkom tegas menyatakan belum memerlukan tambahan satelit baru sampai dengan tahun 2020. Kami masih memegang surat pengunduran diri Telkom, isinya menyatakan mereka belum butuh tambahan satelit,” yakin Adrian.

Soal kesiapan peluncuran satelit, Adrian menyatakan bahwa Indosat telah mempersiapkan segala sesuatunya terkait dengan peluncuran satelit Palapa E ke orbit 150.5 BT. "Termasuk koordinasi dengan pemerintah, pendanaan, kerja sama dengan manufaktur, dan lainnya,” katanya.

Komitmen Indosat ini, tandas Adrian, karena satelit Palapa E sangat penting membantu layanan komunikasi seperti, layanan dasar untuk memenuhi kebutuhan konektivitas korporasi dan bisnis hingga untuk kebutuhan masyarakat terhadap layanan penyiaran.

Sebagaimana diketahui, PT Telkom Tbk menyatakan ketertarikannya untuk mendapatkan slot orbit satelit di 150.5 Bujut Timut (BT) yang saat ini dalam posisi masih dikelola PT Indosat Tbk. Slot orbit yang akan diambil pemerintah karena Indosat dinilai tidak serius memanfaatkannya ini dinilai sangat strategis untuk mendukung kualitas layanan dan ekspansi Telkom.

Keinginan Telkom itu disampaikan Vice President Public Relations Telkom, Arif Prabowo. "Kami menunggu kepastian dari pemerintah, jika kosong akan Telkom ambil alih," kata Arif. Dijelaskan Arif, slot orbit satelit 150.5 BT sangat strategis untuk mendorong kinerja Telkom kedepannya.

Telkom menilai, kata Arif, slot satelit tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendukung infrastruktur penunjang kualitas layanan dan masuk ke pasar bisnis internasional. "Backbone menggunakan kabel belum menutup seluruh daerah sehingga bisa didukung lewat satelit dan menjadi pintu masuk untuk bermain di pasar bisnis internasional," katanya.

Namun begitu, jika tidak bisa mengambil alih, tambahnya, Telkom juga siap untuk menyewa berkontribusi kepemilikan orbit satelit 150.5 BT.