Search
Rabu 19 Februari 2025
  • :
  • :

Industri Telekomunikasi Menyimpan Bom Waktu

MAJALAH ICT – Jakarta. Pemerintah dan regulator tak mau disalahkan terhadap memburuknya kinerja keuangan operator telekomunikasi pada kuartal I/2013.

Diantara operator tiga besar, hanya Telkom yang mencatat kinerja positif, sedangkan XL mengalami penurunan laba bersih, bahkan Indosat mengalami eningkatan rugi bersih.

Berdasarkan laporan keuangan operator pada kuartal I/2013, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) meraup laba bersih Rp 4,985 triliun. Laba tahun berjalan di kuartal I/2013, naik 9,34% dari periode sebelumnya sebesar Rp 4,559 triliun.

Telkomsel sendiri selama 2012 membukukan pendapatan sebesar Rp 54,53 triliun atau naik 12% dibandingkan Rp 48,73 triliun di 2011.

Sementara itu, PT XL Axiata Tbk (XL) membukukan penurunan laba bersih sebesar 52% menjadi Rp 316 miliar di akhir Maret 2013 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 667 miliar.

Menurut Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi, faktor yang menyebabkan jatuhnya laba dan penjualan yang stagnan itu adalah pembangunan infrastruktur BTS untuk menambah kapasitas layanan, yang banyak dilakukan oleh XL selama periode sebelumnya, sehingga penyerapan beban biaya penyewaan tower mulai ditanggung sejak periode kuartal pertama ini

Hal yang lebih parah dialami Indosat setelah mencatat peningkatan rugi bersih sebesar 214,4% menjadi Rp71,1 miliar, dari periode yang sama tahun lalu Rp22,6 miliar.

Tak hanya kerugian yang naik, laba usaha Indosat juga turun 7,4% yakni dari Rp 608,3 miliar di kuartal I/2013 menjadi Rp 563,3 miliar.

 Presiden Direktur & CEO Indosat Alexander Rusli mengungkapkan manajemen bertanggung jawab atas performa perseroan.

"Performa sebenarnya semakin bagus. Jangan dilihat dari nett profit, kalau lihat harus level EBITDA. Yang di bawah EBITDA itu kan masalah hutang depresiasi, dan lain-lain," ungkapnya.

Bila hal ini dibiarkan, sementara regulasi masih tak kondusif, yaitu dengan mengenakan biaya regulasi tinggi dan tariff telekomunikasi yang rendah, maka industri telekomunikasi bisa kolaps.