MAJALAH ICT – Jakarta. Aora TV menargetkan menjadi pemain televisi berbayar 3 besar di Indonesia, meski cukup banyak pemain besar yang bermain di sektor tersebut.
Rara Wilis, Chief Marketing Officer Aora, mengungkapkan pihaknya melakukan riset dalam menentukan channel dan harga terutama disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
"Layanan kami tujukan pada iu dan anak-anak karena mereka berdua lah yang paling sering banyak di rumah, sedangkan bapak-bapaknya bekerja di kantor dan baru malamnya menonton televisi," tuturnya.
Menurut dia, Aora mengeluarkan paket mulai Rp59 ribu per bulan yang diperuntukkan bagi anak-anak ibu-ibu dan sedikit untuk dewasa, terutama film dan sport.
"Hampir semua pelanggan Aora TV adalah pelanggan baru, bukan bekas pelanggan televisi berbayar yang lain," ujar Rara.
Saat ini, pangsa pasar Aora masih di 10% dari total industri televisi berbayar. Seperti diketahui, saat ini terdapat sejumlah operator televisi berbayar seperti Nexmedia, Indovision, Telkomvision, FirstMedia, Aora TV, Top TV, dan masih banyak lagi lainnya.
Adapun, pelanggan televisi berbayar saat ini berjumah 2 juta orang, di mana hampir setengahnya berada di luar pula Jawa. Pasar televisi berbayar di Indonesia masih sangat besar, terutama bila dilihat 40 juta rumah tangga yang memliki televisi dan 60 juta televisi yang beredar di tengah masyarakat.
Masih rendahnya jumlah pelanggan televisi berbayar dan banyaknya operator menjadikan tingkat churn rate di industri televisi berbayar cukup besar, meski tak sebesar di industri seluler.
"Karena itu lah, saya dari Aora bersama Pak Guntur (Chief Operation Officer Aora) selalu berkeliling ke sejumlah daerah di Indonesia untuk mengetahui tingkat kebutuhan masyarakat akan televisi berbayar," ujarnya, Senin (3/6).
Rara melihat tingginya pasar televisi di luar Jawa karena masih banyak daerah yang tidak bisa mengakses televisi terestrial dan hanya mampu menangkap televisi satelit.
