MAJALAH ICT – Jakarta. Amazon beberapa hari lalu mengundang media dan pelanggan loalnya untuk menjadi saksi peluncuran produk amazon terbaru. Sesuai berita yang mengemuka sebelum rencana peluncuran, dalam benak orang yang hadir adalah Amazon akan memperkenalkan ponsel pintar yang sejenis dengan tablet, yang bagus dan sangat murah. Namun ternyata, dugaan banyak orang salah.
Perangkat yang diberi nama Fire Phone merupakan gadget yang harganya sama dengan high end ponsel buatan Apple maupun Samsung, namun dengan produk yang disebut banyak pihak kurang berkualitas, bahkan diolok-olok sebagai mesin cash register dan bukan ponsel. Inilah mengapa diprediksi ponsel ini tidak akan laku.
Setidaknya ada lima alasan mengapa ponsel ini tidak akan laku. Pertama, harga yang berkisar pada 650 dolar AS atau sekitar Rp. 7,8 juta dinilai terlalu mahal. Untuk ponsel yang baru masuk pasar, ponsel ini dinilai sama dengan Google Nexus 5 yang hanya seharga 400 dolar AS.
Alasan kedua adalah Fire Phone terlalu berat dan tebal. Mungkin produk ini merupakan perangkat yang paling tebal dan berat dengan kisaran harga atau kelas yang sama.
Alasan lainnya adalah, Amazon tidak memiliki pembeda atau differensiasi. Dua fitur utama yaitu tampilan 3D akan berakhir karena ternyata membutuhkan tenaga baterai yang boros, dan aplikasi Firefly, yang juga nantinya akan dapat dipakai di ponsel lainnya. Amazon memang sudah kehilangan momentum untuk masuk pasar dengan produk yang sama karena pemain seperti Apple, Samsung serta Nokia sudah menancapkan nama dan produk, meski produknya juga tidak selalu laku.
Yang juga menjadi alasan Fire Phone akan sepi peminat adalah Amazon App Store hanya memiiki 240 ribu aplikasi. Ini merupakan aplikasi ‘termiskin’ dibanding misalnya 1,2 juta aplikasi pada Google Play atau Apple App store.