MAJALAH ICT – Jakarta. Siapa bilang bahwa anak-anak sekolah kita, khususnya SMA, hanya bisa tawuran? Jika diarahkan untuk hal-hal positif, ternyata mereka pun bisa melakukannya. Seperti yang terlihat dalam Kompetisi 28 Cup, yang diadakan SMA Negeri 28 Jakarta. Berbagai lomba digelar, dan hasilnya tidak kalah bila dilakukan oleh yang sudah profesional.
Seperti dalam pembuatan video clip lagu-lagu dangdut. Karya yang dibuat mereka tidak asal-asalan. Hasilnya bisa dilihat di situs BukuGambar.com. Hasil kreativitas SMA 8 Jakarta misalnya, mendapat kunjungan 1.127 dan dikasih jempol (like) oleh 345 orang. Video ini merupakan video yang menjadi favorit untuk kategori video clip.
Kemudian untuk penampilan tari tradisional, yang mengambil tari Saman, mendapat perhatian juga dari tamu BukuGambar. Penampilan dari SMA 99 mendapat views 892 orang, kemudian SMS PB Soedirman dengan 596 views, atau SMA 104 dengan views 298. Pemenang dnega jempol terbanyak adalah SMA 99 Jakarta dengan mendapat jempol dari 186 orang.
Untuk modern dance, penampil favorit adalah SMA Negeri 28 B, dengan 39 jempol dan dilihat oleh 184 orang. Penampilan modern Dance SMA 81 Jakarta memang lebih banyak dilihat pemirsa BukuGambar, mencapai 302 namun dari segi mendapat jempol, penamplan SMA 81 ini hanya mendapat 14 jempol.
Sementara itu, untuk penampilan Band favorit versi pemirsa situs berbagi video, foto dan file asli besutan negeri sendiri BukuGambar.com, adalah Band dari SMA Sumbangsih dengan 17 jempol dengan pengunjung 257 orang. BAnd-Band SMA lain sebenarnya juga tidak kalah pengunjungnya, seperti SMA 6 Jakarat dengan 104 pengunjung, SMA Cakra Buana dengan 98 pengunjung, SMA 6 B dengan 111, SMA 104 dengan 97, namun dari segi jempol Band SMA Sumbangsih yang dinyatakan sebagai band favorit.
Penyerahan Piala kepada para pemenang diserahkan di SMA Negeri 28 Jakarta. Menurut Founder BukuGambar.com, Heru Sutadi, ini merupakan langkah awal BukuGambar untuk merangkul masyarakat Indonesia beralih menggunakan platform lokal untuk berbagi video, foto dan dokumen file. "Sekarang saatnya kita beralih, dari biasa memakai aplikasi, platform asing yang server nya di luar negeri, dengan aplikasi lokal yang server nya di Indonesia. Mari kita cintai dan gunakan aplikasi buatan anak negeri sendiri," ajak Heru.