MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika memaparkan Rencana Strategis (Renstra) Kominfo lima tahun. Renstra tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dihadapan para pemangku kepentingan, di Jakarta.
Dijelaskan Rudiantara, proses renstra ini, pertama melibatkan multi stakeholder, untuk mendapatkan masukan dalam rangka strategi pelaksana maupun kebijakan yang nantinya benar-benar multi stakeholder. "Artinya para stakeholder tersebut bisa melihat Kominfo lima tahun kedepan mau dibawa kemana. Agar prosesnya lebih transparan, sejak Jumat lalu renstra Kominfo itu sudah dipublikasikan di situs www.kominfo.go.id," jelas Rudiantara.
Diungkap Rudiantara, dalam Renstra ini dijelaskan bagaimana Kementerian Kominfo menjadi bagian pemerintahan, sehingga mendukung kepada fokus program pembangunan pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Dan fokus program pembangunan pemerintah, dijelaskan Rudiantara ada tujuh yaitu Kedaulatan dan ketahanan pangan, kedaulatan energi, berkaitan dengan kemaritiman, pariwisiata, infrastruktur dan sumber daya manusia serta perbatasan.
"Bagaimana kominfo menunjang fokus tujuh program tadi, selain itu, kominfo sebagai leader di sektornya juga fokus kepada tiga hal, yaitu telekomunikasi, internet, dan peyiaran," katanya. Untuk bidang telekomunikasi, ada dua hal utama yang menjadi fokus yaitu fixed broadband dan mobile broadband. "Untuk fixed broadband saat ini PT Telkom sudah ada 3,1 juta home conektif, untuk mobile broadband kita fokus 4G. 900MHZ sudah, kita sekarang reframing 1800. Alhamdulilah berkat kerja keras oeprator sudah sepakat mulai Mei hingga November 2015 mendatang," tandasnya. Kemudian, pada semester kedua, Kominfo akan mulai membahas 2,1 MHz, kemudian tahun depannya 2,3 Mhz. Pada tahun 2017 lagi diharapakan digital dividen.
Di bidang telekomunikasi lainnya adalah efisiensi dari industri, infrastruktur sharing, sampai dengan konsolidasi atau merger. "Kita akan fasilitasi karena ini membuat industri kita akan lebih efisien. Saya berharap lima tahun ke depan hanya ada 3 sampai 4 operator saja," kata Rudiantara.