MAJALAH ICT – Jakarta. Tren dan perkembangan pemanfaatan solusi berbasi awan (cloud) oleh perusahaan di wilayah Asia Pasifik berhasil diungkap F5 Networks melalui sebuah penelitian. Dalam laporan hasil studi yang bekerja sama dengan Frost & Sullivan berjudul ’The New Language of Cloude Computing’, dipaparkan juga faktor utama yang sangat memengaruhi pemanfaatan cloud dan dirangkum dalam kerangka A-B-C-D.
Dungkapkan dalam penelitian, unsur A atau aplikasi akan makin banyak beban kerja di dalam sistem IT perusahaan dialihdayakan ke cloud, termasuk beban kerja aplikasi yang penting dan strategis seperti Enterprise Resource Planning (ERP) dan keamanan. Kemudian, unsur B yang berupa business decision-makers membuat makin meningkatnya peran para pemimpin non-IT dalam perencanaan serta pemanfaatan teknologi cloud di perusahaan.
Sedangkan unsur C merupakan customers dimana diskusi tentang pemanfaatan cloud tidak lagi berorientasi pada bisnis, namun lebih berorientasi pada pelanggan, yaitu bagaimana kemanfaatan cloud mampu memberikan nilai lebih kepada pelanggan serta meningkatkan kepuasan mereka. Sementara unsur D, adalah soal defense / Keamanan dimana masalah keamanan dan privasi masih menjadi sorotan utama bagi di dalam cloud. 68% responden mengidentifikasi keamanan sebagai halangan utama bagi perusahaan dalam menerapkan layanan cloud.
Selain itu, terungkap pula fakta yang menunjukkan terjadinya peningkatan fokus dan usaha enterprise di wilayah Asia Pasifik dalam mengadopsi komputasi cloud, 58,6% dari para pengambil keputusan di perusahaan tersebut mengidentifikasi komputasi cloud sebagai prioritas utama mereka untuk 12 bulan ke depan. Selain itu, 91% enterprise di wilayah Asia Pasifik berada di posisi antara telah menggunakan layanan cloud, sedang merencanakan penerapan cloud di perusahaan, atau sudah dalam tahap penerapan.
Fakta lainnya memperlihatkan bahwa 47,4% enterprise di wilayah ini sedang berencana untuk melengkapi fungsionalitas sistem IT mereka dengan layanan cloud, 24,9% enterprise berencana untuk meningkatkan kualitas sistem mereka, serta 20,7% menambahkan fungsionalitas baru ke dalam sistem mereka.
”Dengan semakin banyak enterprise yang sudah atau sedang dalam proses penerapan komputasi cloud, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sudah mengakui manfaat nyata yang didapat dari komputasi cloud. Karena hal tersebut, pemahaman dan pengambilan keputusan seputar cloud menjadi semakin berkembang dan matang secara cepat. Selama 6 bulan terakhir, kami melihat adanya tren di mana perusahaan memanfaatkan kelebihan ekosistem hybrid IT untuk menyediakan komputasi cloud yang lincah dan fleksibel namun tetap mampu mempertahankan keamanan, kontrol, dan visibilitas,” kata Emmanuel Bonnassie, Senior Vice President, Asia Pacific, F5 Networks.
"Untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur hybrid, sekat-sekat yang membatasi pergerakan IT haruslah dihancurkan. Berbagai aplikasi dan layanan pendukung harus dipisahkan dari infrastruktur sehingga bisa diatur provisinya secara mulus walaupun terletak dalam lingkungan hybrid yang berbeda-beda, sehingga pelaku bisnis bisa menjadi lebih lincah, skalabel, dan mampu bergerak bebas.”
Studi ini juga menunjukkan pemahaman yang kuat tentang manfaat sesungguhnya dari layanan cloud selain sekadar penghematan biaya, yaitu untuk mendorong inovasi model bisnis dan eksperimen tanpa meningkatkan capital expenditure (CAPEX) atau risiko lainnya. Tiga dari empat pengambil keputusan di perusahaan setuju bahwa layanan cloud merupakan solusi untuk ”mempercepat waktu time to market dan meningkatkan daya saing” sementara 70% setuju bahwa komputasi cloud ”adalah komponen penting dalam berbagai strategi transformasi bisnis.”
”Data yang diungkap dalam laporan ini selaras dengan pemahaman kami tentang bagaimana perusahaan bisa memanfaatkan cloud secara optimal, baik untuk menghemat biaya maupun mentransformasi bisnis mereka. Karenanya, F5 menyediakan F5® BIG-IQ™ Cloud untuk membantu perusahaan mempertahankan serta meningkatkan keamanan dan kelincahan sistem dalam infrastruktur cloud maupun hybrid, dengan mengkonfigurasi dan mengotomasi layanan pengiriman akses ke aplikasi di kedua model infrastruktur tersebut,” kata Fetra Syahbana, Country Manager Indonesia, F5 Networks.
BIG-IQ Cloud mampu meningkatkan produktivitas, mengurangi kesalahan, serta mempercepat penerapan aplikasi dalam perusahaan, karena menyediakan kemampuan kontrol secara terpusat dan otomasi proses application deployment provisioning dari awal hingga akhir. Lebih dalam lagi, solusi ini mampu scale beban kerja secara otomatis antara infrastruktur hybrid dan cloud dengan cepat, konsisten, dan dapat dilakukan berulang kali.